Tingkat inklusivitas lorong sebagai ruang publik berdasarkan persepsi masyarakat rentan di Kota Makassar = The level of inclusiveness of alleys as public spaces based on the perceptions of vulnerable people in Makassar City (Case study of Bonto Makkio Village, Rappocini District)

ULFAH ICHWANI ACHMAD. Tingkat inklusivitas lorong sebagai ruang publik berdasarkan persepsi masyarakat rentan di Kota Makassar (dibimbing oleh Arifuddin Akil dan M.Ramli AT)

Ruang kota harus menyediakan ruang publik yang cukup untuk memelihara interaksi antar penghuninya. Namun saat ini masih banyak ditemui bahwa beberapa kelompok rentan di masyarakat baik itu penyandang disabilitas, anak-anak maupun lansia belum bisa berperan aktif secara luas di lingkungan sosialnya termasuk ruang publik, hal ini menjadi salah satu masalah inklusivitas di ruang publik. Salah satu tujuan dari pembangunana di Kota Makassar adalah menjadi kota yang inklusif dan sesuai dengan tujuan pembangunan yang berkelanjutan atau Sustaible Development Goals (SDGs) dengan prinsip No One Left Behind Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat inklusivitas ruang terbuka publik yang ada di Kelurahan Bonto Makkio Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Metode penelitian menggunakan mix methode deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan pengumpulan data secara primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari observasi dan kuesioner untuk mendapatkan persepsi dan preferensi masyarakat mengenai ruang terbuka publik, sedangkan data sekunder dari telaah tinjauan teoritik dan normatif tentang ruang publik. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian adalah Good Public Space Index (GPSI) dan analisis deskriptif. Hasil penelitian yang didapatkan adalah tingkat inklusivitas ruang terbuka publik di kelurahan Bonto Makkio tergolong kategori sedang atau termasuk cukup inklusif, bagi kelompok rentan baik responden anak-anak, disabilitas dan lanjut usia. Terdapat beberapa fasilitas yang belum maksimal, serta beberapa aspek yang dinilai masih rendah. Aspek terendah merupakan aspek aksesibilitas yang menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya tingkat inklusivitas pada ruang terbuka publik di Kota Makassar. Kata kunci: ruang terbuka publik, inklusivitas, persepsi dan preferensi masyarakat

Kata Kunci : Ruang publik, Inklusivitas, Kelompok Rentan, Kota Makassar