Analisis Potensi Interaksi Obat pada Pasien COVID-19 dengan Komorbid Hipertensi yang Dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Batara Siang, Kabupaten Pangkep = Analysis of Potential Drug-Drug Interaction in COVID-19 Patients with Hypertension Treated at Batara Siang General Hospital, Pangkep Regency

Penggunaan dua atau lebih obat secara bersamaan biasanya diperlukan untuk memperoleh target terapi. Namun, apabila tidak dilakukan dengan cara yang tepat akan berisiko menyebabkan interaksi obat. Pengobatan terhadap COVID-19 terus bekembang dan mencakup berbagai jenis obat. Adanya komorbiditas pada pasien meningkatkan potensi interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran data perawatan pasien dan profil pengobatan yang diterima, mengidentifikasi potensi interaksi obat, serta mengetahui bagaimana hubungannya. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif, pendekatan cross-sectional, dengan pengambilan data secara retrospektif dari lembar resep pasien COVID-19 dengan komorbid hipertensi di RSUD Batara Siang Kabupaten Pangkep periode Juni 2021–Maret 2022 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Identifikasi potensi interaksi obat dilakukan menggunakan situs Drugs.com dan aplikasi Lexicomp® Lexi-Interact. Dari total 36 pasien, diperoleh 160 lembar resep dan ditemukan sebanyak 310 potensi interaksi obat. Rata-rata 1,931,90 potensi interaksi obat per resep dengan tingkat keparahan ringan 19,03%, sedang 74,52%, dan berat 6,45%, de ngan mekanisme terbanyak yaitu farmakokinetika (57,10%). Terdapat pengaruh signifikan dari faktor usia (p=0,013; OR=2,468), lama rawat inap (p=0,000; OR=1,186), dan jumlah obat (p=0,000; OR=4,556) terhadap potensi interaksi obat. Sehingga disimpulkan bahwa pasien COVID-19 dengan komorbid hipertensi berisiko tinggi mengalami potensi interaksi obat berdasarkan faktor usia, lama rawat inap, serta jumlah obat yang dikonsumsi dapat mempengaruhi outcome terapi pasien.

Keywords : Interaksi obat, COVID-19, hipertensi, rawat inap, faktor risiko.