Analisis Reduksi Banjir dengan Sumur Resapan

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Makassar, wilayah dengan ancaman banjir paling tinggi adalah wilayah Kelurahan Manggala. Tahun 2018 terjadi banjir yang mengakibatkan warga mengungsi. Beberapa cara untuk Pengendalian banjir yang terjadi diwilayah perumahan telah banyak dilakukan. Namun ternyata cara-cara tersebut tidak maksimal hasilnya. Untuk mengurangi kerusakan yang timbul akibat banjir dan juga genangan, maka upaya yang perlu dilakukan adalah dengan bangunan resapan atau daerah resapan, dan salah satu teknik konservasi air berupa bangunan dengan bentuk menyerupai sumur dengan kedalaman di tentukan yang fungsinya sebagai tempat untuk menampung air hujan. Penelitian ini dilakukan di lokasi Kelurahan Manggala, Perumahan Antang Blok 10 Kota Makassar. Dimana lokasi penelitian ini dipilih karena lokasi ini setiap tahunnya mengalami bencana banjir dan perkembangan permukimannya semakin pesat. Data Dianalisis dengan menggunakan analisis hidrologi dan analisis sumur resapan, dimana dari data curah hujan yang ada dibuat analisa rancangan debit banjir yang terjadi dari tahun 2011 dan 2020, kemudian dari hasil tersebut dihitung intensitas curah hujan, banjir rencana dan setelah nya di hitung analisa sumur resapan. Hasil penelitian menujukkan bahwa limpasan akibat banjir yang dapat di tampung oleh sumur resapan memiliki nilai efektifitas resap sebesar 22% berdasarkan nilai debit tertampung sebesar 0,0013 m3/detik, hal ini juga di tunjukkan oleh nilai reduksi tanah di lokasi penelitian sebesar 21,43%. Berdasarkan hasil yang di peroleh menunjukkan bahwa sumur resapan yang di rencakan dengan kondisi tanah yang ada, kurang efektif dalam meresapkan air limpasan.