PENGOLAHAN AIR LIMBAH TAHU DENGAN BIOFILTER ANAEROB DAN AEROB MENGGUNAKAN MEDIA PLASTIK BOTOL MINERAL(PET) DAN SEDOTAN (PP)

Industri tahu di Kota Makassar pada umumnya didominasi oleh industri skala kecil sehingga limbah yang dihasilkan tidak dikelola terlebih dahulu. Salah satu jenis limbah yang dihasilkan adalah air limbah tahu yang jumlahnya cukup banyak dan mengandung bahan organik yang tinggi sehingga berpotensi mencemari lingkungan sekitarnya, terutama pada saluran drainase. Salah satu alternatif pengolahan air limbah tahu yaitu teknologi biofilter anaerob-aerob.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis uji penurunan dan efektivitas penyisihan kadar pencemar air limbah tahu yang ditinjau dari parameter BOD, COD dan TSS sebelum dan sesudah pengolahan menggunakan reaktor biofilter kombinasi anaerob ‒ aerob dan menganalisis perbandingan efektivitas menggunakan dua jenis media biofilter dalam menurunkan kadar pencemar air limbah tahu (BOD, COD dan TSS).
Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium dengan metode eksperimental, dimana parameter uji yang digunakan adalah BOD, COD dan TSS dengan menggunakan dua jenis media biofilter, yaitu media botol air mineral dari bahan plastik PET dan media plastik sedotan dari bahan plastik PP dengan variasi waktu pengamatan yakni 24 jam selama 6 hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas penyisihan rata-rata pada reaktor bermedia plastik botol air mineral mampu menurunkan BOD sebesar 88,30%, COD sebesar 88,97% dan TSS sebesar 79,13%. Sedangkan pada reaktor bermedia plastik sedotan mampu menurunkan BOD hingga 86,74%, COD sebesar 85,41% dan TSS sebesar 67,03%. Dari nilai efektivitas yang diperoleh dapat diketahui bahwa jenis media biofilter dari plastik botol mineral (PET) menghasilkan efektivitas penyisihan BOD, COD dan TSS yang lebih baik dibandingkan dengan media biofilter dari plastik sedotan (PP)