PERILAKU LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN HYBRID GFRP-CFRP DAN U-WRAP

Kerusakan yang terjadi pada balok beton bertulang biasanya ditandai dengan munculnya retakan yang apabila tidak segera diatasi dapat menyebabkan keruntuhan struktur. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkuatan dan pebaikan struktur yang bertujuan untuk mengembalikan atau meningkatkan kembali kekuatan elemen struktur agar mampu menahan beban sesuai dengan beban rencana. Pada penelitian ini menggunakan sistem penggabungkan dua lapisan FRP yang memiliki karakter berbeda yaitu Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRP) dan Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP). Dengan menggabungkan keduanya diharapkan jika beban yang dipikul berlebihan maka CFRP yang lebih getas akan gagal terlebih dahulu sehingga keruntuhan mendadak dapat dicegah. Karena diharapkannya CFRP gagal terlebih dahulu sehingga perlu dilakukan penyesuaian untuk mengurangi kekuatan tarik CFRP. Metode yang digunakan adalah dengan memperkecil lebar CFRP. Sehingga saat dilakukannya penggabungan diharapkan terjadinya kegagalan Sequential Failure. Penggunaan lapisan FRP memiliki kecenderungan kegagalan debonding yang terjadi sebelum perkuatan ultimit dari FRP tersebut tercapai, untuk mengantisipasi agar kekuatan tarik ini bisa bekerja secara optimal maka ditambahkan U-Wrap pada perkuatan struktur. Fungsi dari U-Wrap dalam perkuatan struktur untuk mencegah terjadinya kegagalan debonding. Tahapan penelitian yaitu pengujian lentur balok beton bertulang dengan menggunakan alat Universal Testing Machine kapasitas 1500 kN.
Pengujian lentur balok menggunakan sampel balok dengan dimensi 150 mm x 200 mm x 3300 mm sebanyak 3 buah yang terdiri dari balok kontrol (BN) dan Balok yang diperkuat lapisan FRP Hybrid GFRP-CFRP dan U�Wrap (BGC-U) dengan persentase GFRP adalah 100% dan CFRP 40% terhadap lebar balok. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan lapisan FRP Hybrid GFRP-CFRP dan U-Wrap sebagai perkuatan mampu meningkatkan beban maksimum 54,81%. Balok BGC-U juga memiliki perilaku yang lebih daktail dibandingkan balok kontrol (BN). Dari mode kegagalan, balok BN mengalami kegagalan under-reinforced sedangkan balok BGC-U mengalami kegagalan debonding.