EVALUASI SISTEM PENILAIAN KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT

Latar Belakang. Ketidakadilan penilaian kinerja yang merupakan output proses penilaian kinerja keperawatan masih ditemukan dibeberapa rumah sakit. Penilaian kinerja menjadi syarat elemen penilaian dalam standar akreditasi rumah sakit dan merupakan salah satu mekanisme utama yang digunakan oleh institusi untuk menegakkan kualitas perawatan utamanya dalam meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit. Namun berdasarkan temuan diatas dipandang perlu dilakukan kajian untuk melihat pelaksanaan sistem kinerja perawat dirumah sakit berdasarkan standar yang ada yaitu mengacu pada permen PANRB No.6 Tahun 2022 dan berdasarkan buku kredensial & rekredensial SNARS tahun 2018.
Tujuan. Mengevaluasi sistem penilaian kinerja perawat di RSUD Hajja Andi Depu, RSUD Arifin Nu’mang, RSKD Dadi.
Metode. Penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif analitik. Teknik sampel menggunakan probability sampling dengan jumlah sampel 120 orang perawat dari tiga rumah sakit yaitu RSKD Dadi, RSUD Hajja Andi Depu, RSUD Arifin Nu’mang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, lembar ceklis dan wawancara untuk memperkuat hasil yang didapatkan.
Hasil. Berdasarkan data yang ditemukan bahwa ada 4 komponen penilaian kinerja yang belum sesuai. Meskipun persepsi perawat terkait pelaksanaan sistem penilaian kinerja perawat dari 3 rumah sakit yang diteliti berdasarkan jawaban responden yakni sebanyak 83 (69,2%) responden mengatakan sudah baik, Namun pelaksanaannya belum optimal dibuktikan oleh adanya 99 (82,5%) responden yang memiliki persepsi terhadap ketidakadilan penilaian kinerja yang dilaksanakan pada 3 RS tempat penelitian.
Kesimpulan: Hasil evaluasi sistem penilaian kinerja perawat pada 3 rumah sakit belum berjalan secara optimal. Sehingga diperlukan adanya sinergi dari bidang keperawatan serta komite dalam melakukan evaluasi penilaian kinerja secara berkala untuk memaksimalkan penilaian kinerja perawat dalam meningkatkan kinerja perawat di rumah sakit.