TINJAUAN YURIDIS PEMBUJUKAN (UITLOKKEN) PADA TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA YANG DILAKUKAN OLEH OKNUM ANGGOTA KEPOLISIAN (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR 96/PID.B/2019/PN.TMG)

ANDI AINUL HAQ (B011181436) dengan judul “Tinjauan Yuridis Pembujukan (Uitlokken) Pada Tindak Pidana Pembunuhan Berencana Yang Dilakukan Oleh Oknum Anggota Kepolisian (Studi Kasus Putusan Nomor 96/Pid.B/2019/PN.TMG)”. Dibawah bimbingan Muhammad Syukri Akub selaku Pembimbing Utama dan Haeranah selaku Pembimbing Pendamping.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui kualifikasi pembujuk (uitlokker)pada tindak pidana pembunuhan berencana dalam perspektif hukum pidana serta untuk mengetahui penerapan hukum pidana materil terhadap pembujuk (uitlokker) pada tindak pidana pembunuhan berencana yang dilakukan oleh anggota kepolisian dalam perkara pidana nomor 96/Pid.B/2019/PN.TMG.
Penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian hukum normatif, dengan menggunakan metode pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan kasus (case approach). Bahan hukum yang digunakan yaitu bahan hukum primer, sekunder, dan tersier (non hukum) yang dikumpulkan melalui penelusuran kepustakaan dan studi dokumen. Selanjutnya,bahan hukum yang diperoleh dianalisis secara kualitatif lalu disajikan secara deskriptif.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa: (1) kualifikasi pembujuk (uitlokker) pada tindak pembunuhan berencana telah sesuai atau memenuhi unsur-unsur pada Pasal 55 ayat (1) ke-2 KUHP. (2) penerapan hukum pidana materil terhadap pembujuk (uitlokker) pada tindak pidana pembunuhan berencana yang dilakukan oleh oknum kepolisian dalam perkara pidana nomor 96/Pid.B/2019/PN sudah sesuai serta memenuhi unsur-unsur delik yang dimuat dalam Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-2 KUHP. Putusan pada perkara pidana ini berdasarkan atas pertimbangan yuridis maupun non yuridis Majelis Hakim sehingga diperoleh suatu keputusan yang menyatakan bahwa terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pembujukan (uitlokken) pada suatu tindak pidana pembunuhan berencana.