DELIK ADAT SILARIANG DALAM PERSPEKTIF BUDAYA SIRI' PADA MASYARAKAT BUGIS BONE (ANALISIS YURIDIS EMPIRIK)

A. NUR ADIBAH AULIAH RADEN, B011191047, Delik Adat Silariang Dalam Perspektif Budaya Siri’ Pada Masyarakat Bugis Bone (Analisis Yuridis Empirik). (Dibimbing oleh Muhadar sebagai Pembimbing Utama dan Andi Muhammad Aswin Anas sebagai Pembimbing Pendamping).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualifikasi delik adat silariang dalam perspektif budaya siri’ pada masyarakat Bugis Bone serta bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya silariang di Kabupaten Bone.
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian hukum empiris. Penelitian hukum empiris adalah penelitian yang berfokus pada perilaku masyarakat, penelitian ini dilakukan secara langsung kepada narasumber sebagai data primernya. Data sekunder dalam penelitian ini berupa pendapat ahli, buku-buku, jurnal, website, makalah, serta pendapat hukum yang berkaitan dengan delik adat silariang dalam perspektif budaya sir’i pada masyarakat Bugis Bone.
Adapun hasil penelitian ini yaitu silariang dapat dikatakan hukum pidana adat (delik adat) karena perbuatan silariang sudah memenuhi unsur- unsur dari hukum pidana adat (delik adat), dan juga hasil dari penelitian bahwa delik adat silariang dikualifikasikan sebagai siri’ karena kedua hal tersebut berkaitan erat dalam budaya masyarakat Bugis Bone. Kemudian yang menjadi faktor utama penyebab terjainya silariang di Kabupaten Bone yaitu faktor perbedaan kasta atau strata sosial, faktor ekonomi, dan faktor usia.