PENGGABUNGAN WANPRESTASI DAN PERBUATAN MELANGGAR HUKUM DALAM PERJANJIAN JAMINAN FIDUSIA

Andi Yunisa Febriyanti (B011181333) dengan Judul “Penggabungan
Wanprestasi Dan Perbuatan Melanggar Hukum Dalam Perjanjian
Jaminan Fidusia”. dibimbing oleh Nurfaidah Said sebagai
Pembimbing Utama dan Marwah sebagai Pembimbing Pendamping.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengenai perlindungan
hukum terhadap kreditor dalam perjanjian jaminan fidusia yang objeknya
dialihkan dari debitor kepada pihak lain dan upaya hukum kreditor atas
pengalihan objek jaminan fidusia oleh debitor
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian empiris,
berlokasi di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Menggunakan metode analisis isi, yaitu menganalisis atas data primer
yang diperoleh dari pendapat narasumber dan data sekunder yang
diperoleh dari putusan Pidana Nomor 397/ Pid.B/ 2020/PN.Kdi.
Selanjutnya, dari hasil wawancara tersebut data dibahas secara kualitatif
dan selanjutnya disajikan secara deskriptif agar permasalahan terkait
penelitian ini dapat diuraikan secara konkrit dan sesuai dengan praktik.
Populasi dan sampel terdiri dari : kreditor dan debitor perusahaan
pembiayaan, yaitu BFI Finance cabang Gowa, Hakim di wilayah provinsi
Sulawesi Selatan, yaitu 2 orang Hakim Makassar dan 1 orang Hakim
Gowa, Jaksa Penuntut Umum, yaitu 3 orang Jaksa Penuntut Umum, serta
Advokat yang memiliki relevansi dengan topik penelitian yang terdiri dari 3
orang Advokat. Sumber data penelitian ini terdiri dari dua sumber, yaitu
data primer yang diperoleh melalui wawancara narasumber yang terdiri
dari kreditor, debitor, serta 3 Hakim, 3 Jaksa, 3 Advokat. Adapun data
sekunder diperoleh melalui putusan Pidana Nomor 397/ Pid. B/
2020/PN.Kdi dan berbagai literatur, antara lain : buku, jurnal, situs internet
dan peraturan perundang-undangan yang relevan dengan penelitian ini.
Hasil Penelitian, yaitu : (1) Perlindungan Hukum Bagi Kreditor
Dalam Perjanjian Jaminan Fidusia Yang Objeknya Dialihkan Oleh Debitor
Kepada Pihak Lain, perlindungan hukum berdasarkan UUJF, yaitu
melakukan upaya pengembalian barang. Akan tetapi, jika benda jaminan
hilang maka kreditor dapat meminta sita eksekusi jaminan berupa
pelunasan utang yang telah ada maupun yang timbul di kemudian hari.
Sedangkan, perlindungan hukum pasca putusan MK No. 18/ PUUXVII/2019 dengan membuat produk hukum baru yaitu surat kesepakatan
wanprestasi. (2) Upaya Hukum Kreditor Atas Pengalihan Objek Jaminan
Fidusia Oleh Debitor, Kreditor dapat memilih berbagai upaya hukum,
antara lain : mengajukan gugatan sederhana, mengajukan permohonan
pailit, memohonkan penetapan aanmaning, menuntut delik pidana,
mengajukan gugatan perbuatan melanggar hukum, mengajukan gugatan
x
wanprestasi dan perbuatan melanggar hukum secara terpisah serta
menggabungkan gugatan wanprestasi dan perbuatan melanggar hukum.