ANALISIS HUKUM PENJUALAN HARTA HIBAH YANG DIMILIKI SECARA BERSAMA TANPA PERSETUJUAN SELURUH PEMILIK HIBAH (PUTUSAN NO.399/PDT.G/2021/PA.MKS)


Ilyas, Muhammad Jihad (2023) ANALISIS HUKUM PENJUALAN HARTA HIBAH YANG DIMILIKI SECARA BERSAMA TANPA PERSETUJUAN SELURUH PEMILIK HIBAH (PUTUSAN NO.399/PDT.G/2021/PA.MKS). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Bab 1-3] Text (Bab 1-3)
B011171515_skripsi_14-04-2023 bab 1-3.pdf

Download (839kB)
[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
B011171515_skripsi_14-04-2023 cover1.jpg

Download (226kB) | Preview
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
B011171515_skripsi_14-04-2023 dp.pdf

Download (147kB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
B011171515_skripsi_14-04-2023.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Muhammad Jihad Ilyas (B011171515) dengan Judul “Analisis Hukum Penjualan Harta Hibah Yang Dimiliki Secara Bersama Tanpa Persetujuan Seluruh Pemilik Hibah (Putusan No.399/PDT.G/2021/PA.MKS)” Di bawah bimbingan Achmad sebagai Pembimbing Utama dan Andi Kurniawati Pembimbing Pendamping.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dasar pertimbangan hukum hakim menolak gugatan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan Hukum Islam. Selanjutnya, menganalisis akibat hukum terhadap penjualan harta hibah yang dimiliki secara bersama tanpa persetujuan pemilik hibah yang lain.

Metode penelitian yang digunakan, yaitu normatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan dan konseptual. Teknik pengumpulan bahan hukum secara studi kepustakaan (library research). Bahan yang diperoleh berupa bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, yang dianalisis secara sistematis, faktual, dan akurat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Dasar pertimbangan hukum Hakim Pengadilan Agama tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan Hukum Islam. Hukum Islam mengakui adanya pemberian hibah secara lisan, sekalipun itu terhadap benda tidak bergerak yakni tanah dan bangunan. Namun, Hakim Pengadilan Agama terkesan memaksakan pembuktian kebenaran hibah tersebut harus dilakukan dengan bukti tertulis, sehingga penerapan hukum tidak relevan dan merugikan penerima hibah. (2) Akibat hukum terhadap penjualan harta hibah yang dimiliki secara bersama tanpa persetujuan pemilik hibah yang lain adalah tidak sah atau batal demi hukum. Hal tersebut didasarkan karena jual beli harta hibah berupa tanah dan bangunan telah melanggar syarat materil dalam jual beli tanah yakni pihak penjual tidak berwenang menjual tanah tersebut, karena kepemilkan atas objek tanah dan bangunan adalah dimiliki secara bersama, sehingga penjualan terhadap harta hibah tersebut membutuhkan persetujuan para pemilik yang berhak.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Jual Beli; Harta Hibah; Kepemilikan Bersama; Persetujuan.
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Andi Milu
Date Deposited: 29 May 2023 05:39
Last Modified: 29 May 2023 05:39
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/26808

Actions (login required)

View Item
View Item