Perlindungan Hukum Hak Cipta Potret Dalam Film Warkop DKI Reborn 3 = Copyright Protection Of Portraits In Warkop DKI Reborn 3 Films

ANDI FADHILLAH DWINUGRAH RAFFYAN (B111 16 638) dengan judul “Perlindungan Hak Cipta Potret Dalam Film Warkop DKI Reborn 3”, dibawah bimbingan Oky Deviany dan Hasbir Paserangi.
Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan hak pembayaran royalti untuk pencipta atas karya potret yang digunakan dalam film Warkop DKI Reborn 3 dan bentuk perlindungan hukum pencipta karya potret yang digunakan tanpa izin dalam film Warkop DKI Reborn 3.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang dengan menggunakan bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Teknik pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan studi kepustakaan yaitu pendekatan perundang-undangan serta pendekatan konseptual. Sebagai penguatan penelitian yaitu wawancara dengan narasumber dari Kantor Wilayah Hukum dan HAM Provinsi Sulawesi Selatan dan 3 (tiga) orang fotografer di Makassar. Bahan-bahan yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif untuk memberikan argumentasi atas hasil penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan preskripsi mengenai apa yang seyogyanya menurut hukum terhadap penggunaan karya foto orang lain berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta.
Adapun hasil penelitian yaitu, 1) Tidak adanya kesepakata/perjanjian antara pencipta karya potret dengan rumah produksi PT Falcon Pictures membuktikan bahwa tidak adanya imbalan atas pemanfaatan karyanya dalam hal ini royalti yang seharusnya pencipta karya potret yang digunakan karyanya berhak mendapatkan royalti. Artinya PT Falcon Pictures harus menyerahkan besaran nominal pada pencipta sebagai bentuk pembagian royalti atas karya pencipta yang ditampilkan tersebut, 2) Perlindungan hukum terhadap pencipta atas karya potret telah dijamin dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Perlindungan atas karya potret dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yakni secara preventif seperti pencatatan hak cipta dan secara represif yaitu pengambilan langkah hukum, serta dianjurkan kepada pelaku seni termasuk diantaranya fotografer untuk melakukan pencatatan pada Dirjen HKI.

Keywords : Perlindungan Hukum, Hak Cipta, Potret