STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE LIVELIHOOD) MASYARAKAT PASCA PERUBAHAN PERUNTUKAN KAWASAN HUTAN KONSERVASI MENJADI AREAL PENGGUNAAN LAIN DI KECAMATAN TINGGIMONCONG KABUPATEN GOWA

Perubahan peruntukan fungsi kawasan hutan untuk keperluan di luar fungsi kehutanan terus terjadi. Hal ini disebabkan karena masyarakat sekitar hutan menggantungkan hidupnya pada hutan untuk penghidupannya. Penelitian ini bertujuan menganalisis kondisi aset penghidupan yang dimiliki dan yang dapat diakses oleh masyarakat serta menganalisis strategi penghidupan berkelanjutan masyarakat berbasis aset. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan kualitatif. Variabel penelitian ini meliputi modal manusia, modal alam, modal sosial, modal fisik, dan modal finansial. Strategi penghidupan dikelompokkan menjadi strategi intensifikasi/ ekstensifikasi, strategi diversifikasi, dan strategi migrasi. Hasil penelitian menunjukkan kepemilikan aset tertinggi dimiliki kelurahan Pattapang dan terendah dimiliki kelurahan Garassi. Modal sosial memiliki nilai dominan di semua lokasi penelitian. Nilai skala masing-masing modal diproyeksikan dalam pentagon aset. Strategi intensifikasi dan ekstensifikasi didominasi oleh sektor pemanfaatan lahan pertanian. Strategi diversifikasi didominasi oleh sektor perdagangan dan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Strategi migrasi tidak banyak dilakukan masyarakat karena lebih fokus kepada peningkatan produktifitas lahan.