Identifikasi Tingkat Bahaya Erosi dengan Model Soil and Water Assessment Tool (SWAT) di Daerah Aliran Sungai Bijawang


Muliadi, Muliadi (2023) Identifikasi Tingkat Bahaya Erosi dengan Model Soil and Water Assessment Tool (SWAT) di Daerah Aliran Sungai Bijawang. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Bab I & II] Text (Bab I & II)
M011181082_skripsi_16-03-2023 1-2.pdf

Download (728kB)
[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
M011181082_skripsi_16-03-2023 cover1.png

Download (195kB) | Preview
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
M011181082_skripsi_16-03-2023 dp.pdf

Download (6MB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
M011181082_skripsi_16-03-2023.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (8MB)

Abstract (Abstrak)

Besarnya penutupan lahan non hutan dibandingan hutan menjadi salah satu faktor
pendorong terjadinya erosi. DAS Bijawang didominasi oleh pertanian lahan kering
campur semak sebesar 57,44% dari total luas DAS. Pengkelasan tingkat bahaya
erosi sangat penting untuk dilakukan bagi usaha-usaha pertanian guna mengetahui
cara pengelolaan lahan dengan tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
tingkat bahaya erosi yang terjadi di DAS Bijawang dengan menggunakan model
SWAT. Tingkat Bahaya Erosi (TBE) diidentifikasi menggunakan model Soil and
Water Assessment Tool (SWAT) dengan beberapa tahapan yaitu delinasi batas
DAS, analisis Hydrologic Response Unit (HRU), penggabungan data iklim,
running SWAT, dan pembacaan hasil simulasi SWAT. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah peta penutupan lahan, peta tanah RePPProt, peta kemiringan
lereng, data iklim, dan karakteristik tanah. Tingkat erosi pada DAS Bijawang
dengan menggunakan model SWAT dominan berada pada kelas berat dengan
persentase 63,73%. Sekitar 0,04% wilayah DAS Bijawang termasuk dalam tingkat
erosi kategori sangat ringan, 2,56% termasuk dalam kategori ringan, 23,37%
wilayah DAS Bijawang termasuk dalam tingkat erosi kategori sedang, dan 10,30%
dari wilayah DAS Bijawang termasuk dalam tingkat erosi kategori sangat berat.
Jumlah rata-rata nilai erosi yang terjadi pada DAS Bijawang yaitu 212,40
ton/ha/tahun. Untuk tingkat bahaya erosi DAS Bijawang dominan berada pada
kategorisangat berat yang tersebar pada wilayah penelitian seluas 14.632,93 ha atau
sekitar 85,38% dari total luas DAS yaitu 17.138,92 ha. Sekitar 0,04% termasuk
dalam tingkat bahaya erosi sangat ringan, 2,28% termasuk dalam tingkat bahaya
erosi ringan, 6,65% termasuk dalam tingkat bahaya erosi kategori sedang, dan
5,57% wilayah DAS Bijawang masuk dalam tingkat bahaya erosi kategori berat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Erosi, Tingkat Bahaya Erosi, SWAT, DAS Bijawang
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions (Program Studi): Fakultas Kehutanan > Kehutanan
Depositing User: Andi Milu
Date Deposited: 23 May 2023 06:38
Last Modified: 23 May 2023 06:38
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/26665

Actions (login required)

View Item
View Item