Singara, Dr. Arman Mikael (2021) PERBANDINGAN STATUS KESEHATAN GIGI DAN MULUT PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM G3-5 DAN STADIUM G5 HEMODIALISIS. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
C101216110_tesis Cover1.png
Download (144kB) | Preview
C101216110_tesis I-II.pdf
Download (568kB)
C101216110_tesis DP.pdf
Download (451kB)
C101216110_tesis.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK
Arman Mikael Singara: Perbandingan Status Kesehatan Gigi dan Mulut Pasien Penyakit Ginjal Kronik Stadium G3-5 dan Stadium 5 Hemodialisis (supervised by Syakib Bakri and Fajriani)
Latar Belakang: Penyakit ginjal kronik (PGK) dikaitkan dengan penyakit gigi dan mulut, melalui keadaan imunosupresi, akibat obat-obatan, pembatasan intake cairan oral, kebersihan mulut yang buruk, malnutrisi, akibat pernapasan mulut dan toksin uremia. Pasien hemodialisis (HD) juga dikaitkan dengan perawatan mulut yang buruk. Status kesehatan mulut dapat dievaluasi melalui pemeriksaan gigi, periodontal, jaringan lunak mulut, indeks kebersihan mulut dan perilaku menjaga kesehatan mulut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan status kesehatan gigi dan mulut pada pasien PGK G3-5 dan G5 HD.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan metode consecutive sampling yang terdiri dari 86 subjek (46 subjek PGK G5 HD dan 38 subjek PGK G3-5) yang dirawat di RSUD Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, pada Oktober-Desember 2020. Pemeriksaan gigi dan mulut meliputi Decay Missing Filling Teeth index (DMFT), Modified Gingival Index (MGI), Oral Hygiene Index- Simplified (OHI-S) dan pemeriksaan lesi pada jaringan lunak mulut untuk menentukan status kesehatan gigi dan mulut. Analisis statistik yang digunakan adalah uji Chi Square, Korelasi Spearman dan Mann-Whitney (signifikan p <0,05).
Hasil: Rata-rata usia subjek 46,6 + 13,2 tahun, dan 66,7% laki-laki. Dari pemeriksaan gigi dan mulut ditemukan bahwa MGI secara signifikan (p = 0,008) lebih tinggi pada PGK G3-5 (1,59±0,89 vs 1,14±0,88). Ditemukan hubungan positif yang signifikan (p = 0,030) antara kadar ureum darah dan MGI. Indeks DMFT lebih tinggi pada PGK G3-5 (8,11±6,16 vs 6,65±5,05), dan rerata OHI-S lebih rendah pada PGK G3-5 (2,73±1,24 vs 2,92±1,25), meskipun hasil tersebut tidak signifikan (p> 0,05). Sekitar 86,0% subjek mengalami lesi pada jaringan lunak mulut, dimana perdarahan mukosa dan hipertrofi gingiva ditemukan lebih tinggi pada PGK G5 HD (68,3% vs 36,4%) dan (51,2% vs 30,3%).
Kesimpulan: Pasien PGK G3-5 memiliki tingkat karies gigi dan kondisi gingiva yang lebih buruk dibandingkan PGK G5 HD; Sementara, oral hygiene dan lesi pada mukosa mulut ditemukan lebih baik pada pasien PGK G3-5 dibandingkan PGK G5 HD.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RC Internal medicine R Medicine > RK Dentistry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Penyakit Dalam |
Depositing User: | wahyuni aras |
Date Deposited: | 26 Feb 2021 02:10 |
Last Modified: | 26 Feb 2021 02:10 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/2659 |