PENGARUH DEEP BREATH TERHADAP DINAMIKA TEKANAN DARAH PADA SUBJEK NON-HIPERTENSI


Abdullah, Dr. Asyura (2021) PENGARUH DEEP BREATH TERHADAP DINAMIKA TEKANAN DARAH PADA SUBJEK NON-HIPERTENSI. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C101215213_tesis Cover1.png

Download (139kB) | Preview
[thumbnail of BAB I & II] Text (BAB I & II)
C101215213_tesis I-II.pdf

Download (428kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
C101215213_tesis DP.pdf

Download (199kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C101215213_tesis.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (832kB)

Abstract (Abstrak)

ABSTRAK

Latar Belakang: Level tekanan darah bervariasi sepanjang hari, dipengaruhi oleh stimulus internal dan eksternal. Tekanan darah (TD) yang diukur di klinik lebih tinggi dari pengukuran sendiri di rumah. Deep breathing test (DBT) adalah teknik menarik napas dalam <10x/menit yang mampu menurunkan TD melalui aktivasi kemoreseptor dan baroreseptor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh DBT terhadap TD sistolik (TDS) dan diastolik (TDD) pada populasi nonhipertensi.
Metode: Uji klinis one-group pre-post test design. Tekanan darah diukur dengan alat automatic blood pressure monitoring (Omron HEM-7320) terhadap 119 subjek berusia 25–50 tahun. Pengukuran TD tanpa DBT setelah subjek duduk istirahat 5 menit (baseline) kemudian dilakukan pengukuran menit pertama, ketiga dan kelima. Di waktu lain, diukur TD baseline kemudian dilakukan DBT pernapasan 8 siklus/menit mengikuti simulasi irama dari aplikasi paced breath pada smartphone android dilanjutkan pengukuran TD pada menit pertama, ketiga dan kelima. Frekuensi nadi diukur bersamaan dengan setiap pengukuran TD.
Hasil: Proporsi subjek perempuan 52,9%, obes 43,7% dan prehipertensi 44,5%. Tanpa DBT, rerata TDS dan TDD turun signifikan tertinggi pada menit ketiga (113,92+12,1 mmHg, P=0,000) dan kelima (74,9+7,5 mmHg, P=0,004), sedangkan rerata frekuensi nadi naik tertinggi di menit kelima. Setelah DBT, rerata TDS dan TDD turun signifikan masing-masing tertinggi pada menit pertama (108,05+12,2 mmHg dan 72,28+8,8 mmHg, P=0,000), sedangkan rerata frekuensi nadi turun tertinggi di menit ketiga. Dibanding tanpa DBT, penurunan rerata TDS dan TDD signifikan lebih tinggi setelah DBT kecuali menit kelima TDD, sedangkan rerata frekuensi nadi meningkat tanpa DBT dan menurun setelah DBT. Seiring waktu proporsi prehipertensi turun dan normotensi meningkat. Tanpa DBT, penurunan rerata TD obes lebih tinggi dan frekuensi nadi meningkat. Setelah DBT penurunan rerata TD non-obes yang lebih tinggi dan frekuensi nadi menurun.
Kesimpulan: Penurunan rerata TD lebih besar setelah DBT dibanding tanpa DBT dan secara bermakna paling dominan pada menit pertama diikuti menit ketiga dan menit kelima.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RC Internal medicine
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Penyakit Dalam
Depositing User: wahyuni aras
Date Deposited: 26 Feb 2021 02:02
Last Modified: 26 Feb 2021 02:02
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/2656

Actions (login required)

View Item
View Item