KONSTRUKSI GENDER PADA GEREJA KATOLIK INDONESIA (STUDI KASUS LEGIO MARIA DI PAROKI MARIA RATU ROSARI KARE MAKASSAR) = GENDER CONSTRUCTION IN THE INDONESIAN CATHOLIC CHURCH (Case Study of Legion of Mary at Maria Ratu Rosari Kare Makassar Parish)

Penelitian ini berjudul Konstruksi Gender Pada Gereja Katolik Indonesia (Studi Kasus Legio Maria di Paroki Maria Ratu Rosari Kare Makassar). Dalam menyelesaikan penelitian ini penulis dibimbing oleh Dr. Muh. Iqbal Latief M.Si dan Dr. Muhammad Sabiq, Lc, M.Si. Organisasi Legio Maria adalah salah satu organisasi kategorial yang ada dalam Gereja Katolik dengan menjadikan Bunda Maria sebagai teladan dalam menjalankan roda organisasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk pemahaman konsep gender yang ada pada organisasi Legio Maria di Paroki Maria Ratu Rosari Kare Makassar dan untuk mengetahui proses konstruksi sosial konsep gender pada organisasi Legio Maria di Paroki Maria Ratu Rosari Kare Makassar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, dimana terdapat upaya untuk mengeksplorasi dengan menggunakan dasar penelitian studi kasus. Penelitian ini mengambil data dari 6 orang informan yang merupakan anggota dari organisasi Legio Maria di Paroki Maria Ratu Rosari Kare Makassar. Hasil dari penelitian ini adalah anggota Legio Maria memiliki pemahaman bahwa konsep gender bukan persoalan perbedaan biologis antara perempuan dan laki-laki, melainkan sifat atau karakter yang dimiliki oleh laki-laki maupun perempuan yang tercipta dari proses konstruksi sosial. Dalam penelitian ini penulis menemukan bahwa bentuk konsep gender yang terbangun dalam Legio Maria adalah konsep kesetaraan gender (gender equality). Proses konstruksi pemahaman gender tersebut lahir dari tiga tahap yaitu eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi. Pada proses eksternalisasi penulis menemukan para Legioner berpendapat bahwa Bunda Maria bukan hanya hidup dan bukan hanya menjadi teladan untuk satu jenis kelamin saja, namun ia hidup untuk semua umat manusia tanpa memandang jenis kelami tertentu. Kemudian pada tahap objektivasi penulis menemukan bahwa proses konstruksi sosial terletak pada tiga unsur yaitu, institusi, peranan dan identitas. Institusi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu Legio Maria sebagai salah satu organisasi kategorial pada institusi gereja Katolik, pola yang dilakukan Legio Maria sebagai institusi terdapat dalam buku pegangan Legio Maria yang dijadikan sebagai pedoman dalam setiap kegiatannya. Peran sebagai Legioner juga telah diatur secara mutlak dalam buku pegangan dan dalam proses objektivasi para Legioner akan memperoleh identitas dari masyarakat sesuai dengan peranan yang ia mainkan dan sebagai seorang legioner mereka harus dituntut sesuai dengan sistem yang ada dalam Legio Maria. Pada tahap internalisasi, proses internalisasi yang dilakukan oleh Legio Maria menggunakan dua jalur sosialisasi yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Jalur sosialisasi primer yang dilakukan oleh Legioner yaitu melalui keluarga kemudian jalur sosialisasi sekunder yang dilakukan para Legioner yaitu melalui proses perekrutan calon anggota Legio Maria.

Kata Kunci: Gender, Konstruksi Sosial, Legio Maria