INTERAKSI AKTOR DALAM FORMULASI KEBIJAKAN Studi Kasus: Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Perubahan Tahun 2020 Kota Makassar = Actors' Interaction in Policy Formulation: A Case Study of 2020 Amended Regional Budget and Expenditure Revenues (RAPBD) in Makassar City

IRFAN ALI. Interaksi Aktor dalam Formulasi Kebijakan, Studi Kasus: Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPB) Perubahan Tahun 2020 Kota Makassar (dibimbing oleh Moh Thanir, Nurdin Nara dan Muh. Rusdi).

Penelitian ini bertujuan mengetahui Interaksi aktor dalam formulasi kebijakan studi kasus: Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Perubahan Tahun 2020 Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan Bentuk Interaksi Decision antar aktor Eksekutif dan Legislatif dalam formulasi kebijakan RAPBD Perubahan Kota Makassar Tahun 2020 merupakan interaksi secara kewenangan antara pemerintah Kota Makassar (eksekutif) dengan DPRD Kota Makassar (legislative) adalah kurang baik sehingga masing-masing pihak menggunakan kewenangan yang ada untuk memperjuangkan kepentingannya, Bentuk anticipated reaction antar aktor Eksekutif dan Legislatif tidak terjadi reaksi negative, meskipun ada sedikit dampak yang ditimbulkan namun masih dalam batas kewajaran karena secara anggaran masih bisa memakai anggaran pokok dan yang terpenting memang tidak ada aturan yang mengikat yang mengharuskan dilakukannya perubahan anggaran, Bentuk Interaksi Nondecesion Making antar aktor eksekutif dan legislatif bahwa meskipun terjadi beberapa pertentangan, saling melempar alasan disertai tudingan antara pemerintah Kota Makassar dengan DPRD Kota Makassar, dari beberapa yang diwawancarai mewakili pemerintah Kota Makassar dan DPRD Kota Makassar menyatakan bahwa tidak ada pihak lain yang ikut campur dalam mempengaruhi kebijakan, bentuk Systemic antar akor eksekutif dan legislative, masing-masing actor mempunyai posisi dan kedudukan yang strategis bersamaan dengan kelembagaan kebijakan itu sendiri sehingga interaksi akor ini kemudian menentukan proses dan strategi yang akan dilakukan dalam rangka pengambilan keputusan. Sebagai rekomendasi hasil penelitian, maka intervensi kekuasaan perlu dikaji lebih mendalam pada suatu proses interaksi antar aktor dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Perubahan.

Keywords : Interaksi Aktor, Eksekutif, Legislatif, RAPBD Perubahan