Analisis Yuridis Terhadap Concursus Realis Pada Tindak Pidana Pemerasan dan Pengancaman Melalui Aplikasi Tinder (Studi Kasus Nomor 856/Pid.B/2019/PN.Bdg)

DZULFIQAR A.H JANNATI (B011171424), “ANALISIS YURIDIS TERHADAP CONCURSUS REALIS PADA TINDAK PIDANA PEMERASAN DAN PENGANCAMAN MELALUI APLIKASI TINDER
(Studi Kasus Putusan Nomor 856/Pid.B/2019/PN.Bdg)”. dibawah bimbingan bapak Muhadar, selaku pembimbing utama dan ibu Dara Indrawati selaku pembimbing pendamping.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkualifikasi Concursus Realis tindak pidana pemerasan dan pengancaman serta tindak pidana pornografi melalui aplikasi tinder dan bagaimana penerapan hukum pidana terhadap Putusan Nomor 856/Pid.B/2019/PN.Bdg.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normative dengan mengumpulkan dan menganalisis data sekunder yakni buku-buku, peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan,teori-teori hukum serta pendapat para ahli hukum. Penulis menganalisis peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti yakni Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Serta Undang-Undang No.4 tahun 2008 tentang Pornografi yang diolah sehingga memperoleh suatu kesimpulan.
Adapun hasil penelitian ini, didalam pengkualifikasian concursus realis perlu diperhatikan beberapa aspek untuk mengaitkan tindak pidana pornografi serta pemerasan dan pengancaman, selain itu perlu juga diperhatikan Locus Delicti dalam tindak pidana Cyber Crime. Penerapan hukum pidana dalam putusan ini yaitu pada kasus ini terdakwa secara jelas, terang, dan terbukti melakukan dua tindak pidana secara berbarengan atau sekaligus yakni tindak pidana pornografi dan tindak pidana dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan pemerasan dan pengancaman. Penulis merasa putusan hakim juga sudah tepat dengan menjatuhi hukuman kepada terdakwa yaitu 3 (tiga) Tahun dan 6 (enam) bulan dan denda sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), apabila denda tersebut tidak dibayar oleh Terdakwa maka diganti dengan 3 (tiga) bulan kurungan.