MORFOLOGI TANAH PADA SISTEM LAHAN WATAMPONE (WTE) UNTUK MENILAI TINGKAT KEMATANGAN TANAH = SOIL MORPHOLOGY IN WATAMPONE (WTE) LAND SYSTEM TO IDENTIFY THE LEVEL OF SOIL RIPENING


Bandaso, Kenny Dio (2023) MORFOLOGI TANAH PADA SISTEM LAHAN WATAMPONE (WTE) UNTUK MENILAI TINGKAT KEMATANGAN TANAH = SOIL MORPHOLOGY IN WATAMPONE (WTE) LAND SYSTEM TO IDENTIFY THE LEVEL OF SOIL RIPENING. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
G011181093_skripsi_17-01-2023 COVER1.jpg

Download (185kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
G011181093_skripsi_17-01-2023 BAB 1-2.pdf

Download (707kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
G011181093_skripsi_17-01-2023 DP.pdf

Download (103kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
G011181093_skripsi_17-01-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 10 March 2025.

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Morfologi tanah dapat digunakan untuk mengetahui dan memahami tentang tanah pada sistem lahan Watampone (WTE) dan dimana hasil dari morfologi akan dilanjutkan untuk mengidentifikasi tingkat kematangan tanah pada beberapa titik profil. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan megidentifikasi sifat morfologi tanah dan menghitung tingkat kematangan tanah dengan nilai-n yang ada pada sistem lahan Watampone (WTE). Metode. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel berdasarkan penggunaan lahan yaitu vegetasi kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq) dan tanaman bakau kurap (Rhizophora stylosa), dan bakau merah (Rhizophora mucronata). Analisis sifat fisik dan kimia tanah diantaranya warna tanah, tekstur, struktur, kadar air, bulk density, pH dan C-organik. Hasil. Hasil penelitian pada sistem lahan Watampone (WTE) yang berada pada kemiringan 2-8% pada relief 2 m dengan ketinggian 0-50 mdpl merupakan tanah dengan bahan induk batu lumpur. Kematangan tanah pada sistem lahan Watampone (WTE) yaitu terdapat golongan tanah yang matang dan tidak matang. Pada tegakan vegetasi Kelapa sawit profil TS1, TS2 dan TS3 didapatkan hasil tanah yang matang dengan n-value 0,3 – 0,9 dan pada tegakan vegeasi bakau profil TM1, TM2 dan TM3 didapatkan tanah yang tidak matang (mentah) dengan n-value 1,1 - 3,6. Kesimpulan. Tingkat kematangan tanah yang diperoleh pada sistem lahan Watampone (WTE) yaitu pada tegakan vegetasi kelapa sawit tergolong tanah yang matang dan hampir matang pada tegakan vegetasi bakau tergolong tanah yang mentah. Tanah yang hampir matang dan matang mampu menopang vegetasi kelapa sawit yang memiliki akar dan batang kelapa sawit yang besar. Tanah yang mentah mampu menopang beberapa vegetasi yang memiliki akar tunggang dan bercabang sehingga mampu tumbuh di tanah yang berlumpur

Keywords : Watampone (WTE), morfologi, sistem lahan, kematangan tanah

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Watampone(WTE), morphology, land system, soil ripening
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 24 Mar 2023 01:42
Last Modified: 24 Mar 2023 01:42
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/25821

Actions (login required)

View Item
View Item