PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA PASCABEDAH ANTARA BUPIVAKAIN 0,5% 7,5MG + KLONIDIN 30 μG DENGAN BUPIVAKAIN 0,5% 7,5MG + FENTANYL 25 μG INTRATEKAL PASIEN SEKSIO SESARIA

Penambahan ajuvan pada anestesi spinal dengan bupivakain telah banyak dilakukan untuk menambah efek analgetik dan mengurangi dosis obat anestesi lokal. Penelitian ini bertujuan membandingkan efek analgesia pascabedah dan stabilitas kadar gula darah antara bupivakain 0,5% 7,5 mg + klonidin 30 μg dengan bupivakain 0,5% 7,5 mg + fentanil 25 μg intratekal pada pasien yang menjalani seksio sesaria. Penelitian ini menggunakan metode uji klinis acak tersamar tunggal dengan 50 sampel dari Rumah Sakit Fatimah Makassar dan jejaringnya. Dilakukan penilaian durasi analgesia pascabedah dan stabilitas kadar gula darah. Pemeriksaan kadar gula darah dilakukan sebelum spinal, 10 menit setelah operasi dan 1 jam setelah operasi selesai. Data dianalisis dengan menggunakan komputer dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi analgesia kelompok bupivakain klonidin (BK) yaitu (322,08 ± 34,53) menit lebih lama dibandingakan kelompok bupivakain fentanil yaitu (186,72 ± 16,45) menit, secara statistik dinyatakan berbeda bermakna (p<0,05). Kelompok BF membutuhkan rescue analgetik yang lebih banyak daripada kelompok BK, dimana kelompok BF membutuhkan (86,20 ± 22,37) μg sedangkan kelompok BK hanya membutuhkan (38,28 ± 11,99) μg. Secara statistik kedua kelompok tersebut dinyatakan berbeda bermakna (p<0,05). Perbandingan kadar gula darah (GD), kelompok BF dan BK menghasilkan kadar GD yang stabil yaitu kelompok BF menghasilkan kadar GD sebelum spinal (122,40 ± 18,34) mg/dl, 10 menit setelah operasi dimulai (114,88 ± 23,31) mg/dl, dan 1 jam post operatif (128,04 ± 21,91)mg/dl sedangkan pada kelompok BK menghasilkan kadar GD sebelum spinal (118,96 ± 15,99)mg/dl, 10 menit setelah operasi mulai (109,48 ± 10,08)mg/dl, dan 1 jam setelah operasi selesai (122,24 ± 18,14)mg/dl. Secara statistik perbandingan rerata GD kedua kelompok tidak berbeda bermakna (p>0,05). Tidak ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok dalam hal efek samping. Kedua kelompok memberikan efek samping minimal.