PERILAKU MORFOSINTAKSIS VERBA BAHASA MAKASSAR


Abbas, Asriani (2014) PERILAKU MORFOSINTAKSIS VERBA BAHASA MAKASSAR. Disertasi thesis, Uniniversitas Hasanuddin.

[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
--asrianiabb-5389-1-14-asria-s.pdf

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) perilaku morfosintaksis afiks dan
klitika dalam ketransitifan verba bahasa Makassar dan (2) perilaku morfosintaksis
afiks dan klitika dalam pemasifan kalimat bahasa Makassar.
Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan menerapkan
metode simak (khususnya teknik simak libat cakap), teknik rekam, dan teknik catat
sebagai teknik lanjutan. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Somba Opu,
Kabupaten Gowa. Sampel penelitian sebanyak lima orang informan yang ditentukan
secara purposif. Mereka bermukim di Kecamatan Somba Opu dengan kriteria dapat
berkomunikasi menggunakan bahasa Makassar dialek Lakiung secara fasih. Data
dianalisis dengan cara distribusional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku morfosintaksis bahasa
Makassar dibentuk oleh seperangkat afiks berupa prefiks, konfiks, infiks, dan
seperangkat klitika berupa proklitika ku-, nu-, ki-, na- dan enklitika -ak, -ko,-ki, -i.
Prefiks aN- dan prefiks aK- merupakan dua morfem yang berbeda. Akan tetapi
terlihat pula adanya kesamaan fungsi dari kedua prefiks tersebut. Verba intransitif
bahasa Makassar dibentuk oleh prefiks aK-, infiks -im-, dan konfiks rangkap
aK-/-ang+-ang yang memiliki empat tipe struktur dan tujuh variasi struktur. Verba
ekatransitif bahasa Makassar dibentuk oleh prefiks aN-, aK-, si-, dan prefiks rangkap
aK-+pa-, aK-+pi-, aK-+pa-+ka-, aK-+pa-+si-, si-+pa-, si-+pa-+ka- yang memiliki dua
tipe struktur inversi dan empat variasi struktur, dua tipe struktur normal dan tiga
variasi struktur. Selain itu ada perubahan status dari verba intransitif menjadi verba
transitif, khususnya pada verba ekatransitif, dan perubahan status dari verba
ekatransitif menjadi verba dwitransitif. Verba intransitif yang bergeser menjadi verba
ekatransitif ditandai oleh prefiks aN- dan konfiks aN-/-i. Verba ekatransitif yang
berubah menjadi verba dwitransitif ditandai oleh konfiks aN-/-i dan konfiks aN-/-ang.
Verba dwitransitif bahasa Makassar dibentuk oleh prefiks aN- dan konfiks aN-/-i, aN- /-ang, aN-+pa-/-ang yang memiliki dua tipe struktur dan satu variasi struktur. Verba
semitransitif bahasa Makassar dibentuk oleh prefiks aN- dan aK- yang memiliki dua
tipe struktur dan lima variasi struktur. Adapun kalimat pasif terdiri atas pasif turunan
dan pasif semula jadi. Pasif turunan dibentuk oleh prefiks ni- dan proklitika persona.
Selanjutnya, prefiks ni- dapat berkombinasi dengan prefiks paK-, pa-+si-, sufiks -i,
dan -ang. Prefiks proklitika persona ditandai oleh pronomina persona ku- (pronomina
persona pertama), nu- (pronomina persona kedua), ki- (pronomina persona kedua
honorifik), na- (pronomina persona ketiga), yang memiliki dua tipe struktur. Pasif
semula jadi dibentuk oleh prefiks taK-, paK-, konfiks ka-/-ang dan pasif tak
berprefiks. Selanjutnya, Prefiks paK- dan pasif tak berprefiks dapat berkombinasi
dengan sufiks -ang atau -i, yang memiliki dua tipe struktur. Dengan demikian,
kalimat pasif turunan dan pasif semula jadi memiliki enam variasi struktur. Hubungan
antara klitika dan pronomina atau nomina/frasa nomina ada yang bersifat wajib,
opsional, dan ada pula yang berdistribusi komplementer.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Linguistik
Depositing User: sangiasseri abubakar
Date Deposited: 21 Mar 2023 02:32
Last Modified: 21 Mar 2023 02:32
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/25753

Actions (login required)

View Item
View Item