Lembang, Srijayanti Kala (2023) Aktivitas Antibakteri dan Identifikasi Golongan Senyawa Aktif Ekstrak Rumput Laut Hijau Ulva lactuca = Antibacterial Activity and Identification of Active Compound Groups of the Extract of Green Seaweed Ulva lactuca. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
L051181316_skripsi_30-01-2023 COVER1.jpg
Download (272kB) | Preview
L051181316_skripsi_30-01-2023 BAB 1-2.pdf
Download (1MB)
L051181316_skripsi_30-01-2023 DP.pdf
Download (161kB)
L051181316_skripsi_30-01-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 8 March 2025.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antibakteri ekstrak rumput laut hijau Ulva lactuca terhadap bakteri penyebab pembusukan ikan yaitu Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus, serta mengidentifikasi golongan senyawa aktif yang dikandung ekstrak aktif. Sampel U. lactuca dikumpulkan secara aksidental dalam satu kali sampling di perairan Desa Punaga Kabupaten Takalar saat surut terendah pada kedalaman sekitar 30 cm. Sampel dibersihkan, dikeringanginkan, dibuat menjadi simplisia, lalu diekstraksi dengan metode maserasi bertingkat menggunakan pelarut organik metanol, etil asetat, dan heksan. Filtrat dipisahkan dari ampas dengan penyaring vakum lalu dikonsentrasikan untuk mendapatkan tiga ekstrak kasar. Uji aktivitas antibakteri ekstrak terhadap kedua bakteri uji dengan metode difusi agar dosis 1 mg per disk, 5 g antibiotik komersial ciprofloxacin dan 5 L DMSO sebagai kontrol positif dan negatif. Identifikasi golongan senyawa aktif diuji secara kualitatif dengan metode Harborne. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol aktif terhadap P. aeruginosa dan S. aureus dengan zona bening 7,30 dan 8,20 mm sedangkan zona halo 11,15 dan 11,03 mm. Ekstrak etil asetat juga aktif terhadap kedua bakteri uji dengan zona bening 7,72 dan 7,97 mm serta zona halo 11,77 dan 10,08 mm. Demikian pula dengan ekstrak heksan dengan zona bening 6,80 dan 7,43 mm serta zona halo 11,55 dan 10,73 mm. Berdasarkan diameter zona bening dan halo yang terbentuk, ekstrak metanol menunjukkan nilai yang paling tinggi terhadap S. aureus yang mengindikasikan bahwa S. aureus lebih sensitif terhadap ekstrak metanol. Hal yang berbeda ditunjukkan oleh ekstrak etil asetat yaitu memiliki diameter zona bening dan zona halo paling besar terhadap P. aeruginosa yang menggambarkan bahwa sensitivitas P. aeruginosa lebih tinggi terhadap ekstrak etil asetat. Aktivitas penghambatan yang ditunjukkan dengan zona bening dan halo mengindikasikan bahwa ketiga ekstrak kasar U. lactuca termasuk kategori sedang sebagai bakterisidal, namun tergolong kuat sebagai bakteriostatik. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa semua ekstrak mengandung alkaloid dan flavonoid yang berperan sebagai senyawa antibakteri, dan ekstrak metanol juga mengandung terpenoid dan fenolik yang mendukung potensinya sebagai bakterisidal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rumput laut hijau U. lactuca khususnya ekstrak metanol dan etil asetat berpotensi sebagai agen antibakteri terhadap bakteri penyebab pembusukan ikan khususnya P. aeruginosa dan S. aureus.
Keywords : antibakteri, fitokimia, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Ulva lactuca
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | antibacterial, phytochemicals, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Ulva lactuca |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 21 Mar 2023 01:55 |
Last Modified: | 21 Mar 2023 01:55 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/25739 |