APLIKASI SINAR GAMMA TERHADAP KERAGAAN KARAKTER TIGA GENOTIPE PADI LOKAL SULAWESI SELATAN GENERASI M1

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Jurusan
Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar dan
tahap iradiasi benih dilakukan di Pusat Aplikasi Teknologi dan Isotop Radioaktif,
Badan Tenaga Nuklir Nasional (PATIR-BATAN), Jakarta, serta lahan
persawahan di Desa Karattuang, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng yang
berlangsung mulai bulan Juni sampai November 2011. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh dosis sinar gamma terhadap pertumbuhan dan
produksi beberapa genotipe padi lokal Sulawesi Selatan. Penelitian ini berbentuk
percobaan menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT) dengan perlakuan tiga
genotipe padi lokal Sulawesi Selatan yaitu: Ase Cella (Sinjai), Pare Lambau
(Enrekang) dan Pare Lotong (Toraja) sebagai petak utama (main plot) dan
berbagai dosis penyinaran sinar gamma yaitu: Kontrol (Tanpa iradiasi), Radiasi
100 Gray, Radiasi 200 Gray, Radiasi 300 Gray, Radiasi 400 Gray dan Radiasi 500
Gray sebagai anak petak (sub plot). Setiap kombinasi perlakuan diulang empat
kali sehingga terdapat 72 petak percobaan. Hasil penelitian menunjukkan
perlakuan tanpa pemberian radiasi (kontrol) pada genotipe Ase Cella dan Pare
Lambau menyebabkan umur berbunga lebih lama di bandingkan dengan
perlakuan pemberian radiasi. Genotipe Pare Lotong memberikan respons terbaik
untuk parameter jumlah anakan (7,44), jumalah anakan (7,82) dan jumlah anakan
produktif (5,06). Pemberian radiasi sinar gamma dengan dosis 300 Gray
memberikan respons yang terbaik untuk parameter pengamatan jumlah anakan
(7,44) dan jumlah anakan produktif (4,97). Interaksi terbaik terdapat pada
genotipe Pare Lotong dengan dosis 300 Gray untuk parameter persentase gabah
berisi per malai dengan rata - rata 88,31% dan persentase gabah hampa dengan
rata - rata 11,69%.