PENGARUH PELAKSANAAN FUNGSI PENGARAHAN KETUA TIM TERHADAP KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RS KHUSUS DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN


MURTIANI. P, MURTIANI. P (2013) PENGARUH PELAKSANAAN FUNGSI PENGARAHAN KETUA TIM TERHADAP KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RS KHUSUS DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN. Thesis thesis, Uniniversitas Hasanuddin.

[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
--murtianip-5305-1-13-murti-p.pdf

Download (667kB)

Abstract (Abstrak)

Fungsi pengarahan sangat terkait dengan peran ketua tim melaksankan komunikasi efektif
melalui kegiatan preconference /postconference, menciptakan iklim motivasi, pendelegasian, dan
supervisi / binbingan kepada perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini
bertujuan untuk menilai penerapan pelaksanaan fungsi pengarahan ketua tim terhadap kinerja perawat
pelaksana di Rumah Sakit Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
Jenis penelitian adalah pre-eksperiment dengan pendekatan one group pretest-posttest design.
Instrumen yang digunakan adalah kuisioner dan lembar observasi. Jumlah sampel penelitian adalah 36
orang perawat perawat pelaksana.
Hasil penelitian sebelum dilakukan intervensi rata-rata pelaksanaan pengarahan ketua tim nilai
terendah komunikasi efektif nilai mean 5 dan tertinggi menciptakan iklim motivasi nilai mean 14,5 dan
kinerja perawat pelaksana rendah 22,2%, nilai terendah diruangan Nyiur 19,4%. Setelah dilakukan
intervensi nilai rata-rata pelaksanaan pengarahan ketuan tim meningkat terdapat perubahan yang
bermakna. Hasil uji wicolxon pelaksanaan pengarahan ketua tim yaitu komunikasi efektif nilai mean 13,
menciptakan iklim motivasi nilai mean 12, pendelegasian nilai mean 9, dan supervisi nilai mean 18.
Setelah dilakukan intervensi kinerja perawat tinggi rata-rata 25% . Hasil uji wilcolxon menunjukkan
terdapat perubahan bermakna setelah dilakukan intervensi fungsi pengarahan ketua tim dimana
pengkajian nilai mean 6,68 (p=0,000), diagnosa nilai mean 5,28 (p=0,000),intervensi 6,47
(p=0,000),implementasi nilai mean 13,42 (p=0,000),evaluasi nilai mean 2,92 (p=0,000) dan dokumentasi
nilai mean 8,86 (p=0,00). Perbedaan kinerja perawat pelaksanan berdasarkan uji wilcoxon menunjukkan
terdapat perbedaan kinerja perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan pada keempat
ruangan dimana ruangan Nyiur nilai mean 42,63 (p=0.012), Kenanga nilai mean 44,89 (p=0.007),
Cempaka nilai mean 43,44 (p=0.008), Palm nilai mean 44,14 (p=0.005). Nilai terendah ruangan Nyiur
(p=0,012) dan nilai tertinggi ruangan kenanga (p=0,007), hal ini menunjukkan ada perbedaan bermakna
sebelum dilakukan dan setelah dilakukan fungsi pengarahan ketua tim terhadap kinerja perawat
pelaksana dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
penerapan fungsi pengarahan ketua tim terhadap kinerja perawat pelaksana. Ketua tim hendaknya
melaksanakan fungsi pengarahan secara kontinyu dan terjadwal. Perawat pelaksana meningkatkan
kemampuannya dalam memberikan asuhan keperawatan dan bekerja sesuai standar yang ada.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Fungsi pengarahan, kinerja perawat pelaksanaan dan asuhan keperawatan
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions (Program Studi): Fakultas Keperawatan > Ilmu Keperawatan
Depositing User: sangiasseri abubakar
Date Deposited: 16 Mar 2023 02:37
Last Modified: 16 Mar 2023 02:37
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/25686

Actions (login required)

View Item
View Item