Sibala, Sucipto Prasetyo (2014) KARAKTERISTIKPASIEN GLAUKOMA DI BALAI KESEHATAN MATAMASYARAKAT MAKASSAR PERIODE 1 JANUARI 2009 – 31 DESEMBER 2011. Skripsi thesis, Uniniversitas Hasanuddin.
--suciptopra-5286-1--c111061-5.pdf
Download (272kB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang.Glaukoma merupakan suatu keadaan dimana tekanan mata
seseorang demikian tinggi atau tidak normal, sehingga mengakibatkan kerusakan
pada saraf optik dan mengakibatkan gangguan pada lapang pandang serta
kebutaan. Perkiraan WHO pada tahun 2020, kebutaan oleh glaukoma adalah
sebesar 12,3%. Survei Kesehatan Indera Penglihatan tahun 1993-1996 yang
dilakukan oleh Depkes RI mendapatkan bahwa 1,5% penduduk Indonesia
mengalami kebutaan oleh glaukoma adalah sebesar 13,4%. Kebutaan akan
mempengaruhi kualitas hidup penderita terutama pada usia produktif, sehingga
akan berpengaruh juga terhadap SDM. Berdasarkan latar belakang diatas, perlu
dilakukan penelitian karakteristik pasien glaukoma di Balai Kesehatan Mata
Masyarakat Makassar.
Metode Penelitian. Penelitian ini bersifat deskriptif deskriptif observasional
untuk mengetahui karakteristik penderita glaukoma dengan menggunakan
pendekatan retrospektif menggunakan rekam medik sebagai sumber data
penelitian.Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling dengan
jumlah sampel 100 orang.
Hasil Penelitian. Jumlah pasien berjumlah 574 orang, berdasarkan umur
didapatkan usia paling banyak yang menderita glaukoma antara 40-65 tahun
(71,0%). Tidak ada perbedaan yang signifikan antara penderita glaukoma yang
berjenis kelamin perempuan (51,0%) dan berjenis kelamin laki-laki (49,0%).
Paling banyak ditemukan glaukoma yang menyerang kedua mata (52,0%). Jenis
glaukoma yang paling banyak diderita adalah glaukoma sekunder (46,0%).
Kesimpulan.Jumlah pasien yang mengunjungi BKMM periode 1 Januari 2009-31
Desember 2011 berjumlah 574 orang Penderita glaukoma paling banyak berumur
antara 40-65 tahun. Tidak ada perbedaan signifikan antara penderita glaukoma
yang berjenis kelamin perempuan dan laki-laki.Glaukoma bilateral adalah yang
paling banyak ditemukan.Insiden kebutaan (blindness) akibat glaukoma sangat
tinggi pada penderita glaukoma unilateral baik kiri maupun kanan dibandingkan
glaukoma bilateral Jenis glaukoma yang paling sering adalah galukoma sekunder.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Karakteristik, Glaukoma |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Ilmu Kedokteran |
Depositing User: | sangiasseri abubakar |
Date Deposited: | 09 Mar 2023 03:39 |
Last Modified: | 09 Mar 2023 03:39 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/25554 |