HUBUNGAN SKALA ANKLE BRACHIAL PRESSURE INDEX DENGAN DNE. DAN DNS. DALAM MEMPREDIKSI KEJADIAN NEUROPATI SENSORIK PASIEN DM TIPE II DI RSUD. KS. LANGGUR KABUPATEN MALUKU TENGGARA

Latar belakang : Salah satu komplikasi kronis penyakit DM tipe II adalah neuropati diabetik.
Khususnya neuropati sensorik dapat didiagnosis melalui pemeriksaan DNE dan DNS. Selain
pemeriksaan tersebut kita dapat melakukan pengukuran ABPI untuk mengetahui adanya gangguan
atau penyumbatan aliran darah yang merupakan tahap awal terjadinya neuropati.
Tujuan penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara skala ABPI dengan DNE dan DNS dalam
memprediksi kejadian neuropati sensorik pasien DM tipe II.
Metode: Jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah
seluruh pasien DM tipe II dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang yang diperoleh dengan cara
consecutive sampling. Skala ABPI diperoleh melalui pengukuran ABPI selama 3 hari dengan
menggunakan dopler dan sphygmomanometer. Neuropati sensorik diperiksa dengan pinprick
sensation, monofilament 10 g, garpu tala 256 Hz dan kuesioner DNS. Uji yang digunakan adalah
korelasi Spearmen untuk mengetahui hubungan antara variabel.
Hasil penelitian: Ada hubungan yang bermakna antara skala ABPI , DNE dan DNS dengan nilai
korelasi negatif antara kedua variabel. ABPI dan DNE (p = 0,000, r = - 0,634), ABPI dan DNS
(p = 0,008, r = - 0,472).
Kesimpulan dan Saran: Semakin rendah skala ABPI, semakin tinggi terjadinya sneuropati. Oleh
karena itu, diharapkan perlu adanya perhatian dari berbagai pihak yaitu dokter, perawat dan
pasien untuk melakukan pemeriksaan neuropati secara berkala untuk mencegah terjadinya
komplikasi yang lebih lanjut.