FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA RENJATAN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

Latar Belakang: Demam berdarah dengue merupakan penyakit endemik yang jumlah
penderitanya cenderung meningkat dan penyebarannya semakin meluas. Keterlambatan datang
berobat dan kurang mengenal tanda-tanda kegawatan dapat menyebabkan penyakit DBD semakin
memburuk bahkan sampai terjadi syok. sampai saat ini dengue shock syndrome masih merupakan
penyebab utama kematian pada penyakit DBD.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan
terjadinya renjatan pada penderita DBD anak di RSUD Labuang Baji Makassar.
Metode: Metode penelitian menggunakan studi analitik dengan pendekatan cross sectional.
Metode pengumpulan data menggunakan porpusive sampling. Data yang digunakan merupakan
data sekunder. Analisis data menggunakan uji chi-square dan uji fisher pada variabel jumlah
trombosit, nilai hematokrit, jumlah leukosit dan lama dirawat di rumah serta uji korelasi gamma
somers pada variabel status gizi dengan nilai kemaknaan p<0,05.
Hasil: Dari 81 sampel, 55 menderita DBD dan 26 menderita DSS. Pada penelitian ini di peroleh
hasil status gizi, jumlah trombosit, nilai hematokrit, jumlah leukosit, lama dirawat di rumah secara
berturut-turut mempunyai nilai p 0,827; 0,420; 0,654; 0,766 dan 0,807. Pada setiap variabel yang
diteliti nilai p>0,05.
Kesimpulan dan Saran: Disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan status gizi, jumlah
trombosit, nilai hematokrit, jumlah leukosit, dan lama dirawat di rumah dengan terjadinya DSS
pada penderita DBD anak di RSUD Labuang Baji Makassar. saran untuk penelitian selanjutnya
supaya melakukan penelitian dengan menggunakan data primer dan uji statistik yang lain.