PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN PADA LEVEL PROTEIN DAN KARBOHIDRAT YANG BERBEDA TERHADAP KINERJA DAN MATERI PERTUMBUHAN IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer, Bloch) = The effect of feeding frequency with different levels of protein and carbohydrates on the performance and growth materials of seabass (Lates calcarifer, Bloch)

Astri Wulandari. L012191024. “Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan pada Level Protein dan Karbohidrat yang Berbeda terhadap Kinerja dan Materi Pertumbuhan Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer, Bloch)” dibimbing oleh Haryati Tandipayuk sebagai Pembimbing Utama dan Zainuddin sebagai Pembimbing Anggota.

Ikan kakap putih merupakan organisme pemakan daging (karnivora) yang membutuhkan protein pakan sebesar 43%. Tetapi penggunaan protein yang terlalu tinggi justru akan menyebabkan tingginya biaya pakan dan limbah yang dihasilkan dalam bentuk amoniak-N dapat menurunkan kualitas air media budidaya. Salah satu cara yang dapat dikembangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menurunkan protein pakan dan meningkatkan karbohidrat pakan kemudian dikombinasi dengan frekuensi pemberian pakan. Peneltian ini bertujuan untuk menganalisis kadar karbohidrat-protein pakan yang dikombinasi dengan frekuensi pemberian pakan serta interaksi keduanya yang dapat memberikan respon terbaik terhadap kecernaan, glukosa darah, tingkat konsumsi pakan, rasio konversi pakan, pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan kakap putih (L. calcarifer). Penelitian ini menggunakan pola faktorial dengan rancangan dasar acak lengkap. Faktor pertama adalah kadar karbohidrat-protein berbeda (k.40%-p.35%, k.35%-p.40%, k.30%-p.45%) dan faktor kedua adalah frekuensi pemberian pakan (2, 4, 6 kali per hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor level karbohidrat-protein pakan, frekuensi pemberian pakan dan kombinasi keduanya berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kecernaan pakan. Kecernaan total pakan berkisar antara 50,20%-63,41%, kecernaan protein dengan kisaran 69,77%-79,94% dan kecernaan lemak dengan kisaran 72,55%-94,16%. Kombinasi berbagai level karbohidrat-protein dan frekuensi pemberian pakan memperlihatkan hampir semua perlakuan mengalami puncak penurunan glukosa darah pada jam ke-3 sehingga benih ikan kakap putih dapat diberi pakan setiap 2 jam sekali. Perbedaan level karbohidrat-protein pakan, frekuensi pemberian pakan dan kombinasi keduanya tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap tingkat konsumsi pakan, rasio konversi pakan, pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan kakap putih. Kombinasi karbohidrat 40%-protein 35% dalam pakan dengan frekuensi pemberian 6 kali dapat digunakan dalam pemeliharaan benih ikan kakap putih (L. calcarifer, Bloch).

Keywords : level karbohidrat-protein, frekuensi pemberian pakan, pertumbuhan, kelangsungan hidup, benih ikan kakap putih