PERBANDINGAN MANIFESTASI NEURO-OFTALMIK DENGAN DERAJAT STADIUM KLINIS PADA PENDERITA KARSINOMA NASOFARING = The Comparison of Neuro-Ophthalmic Manifestations with Clinical Staging in Nasopharyngeal Carcinoma Patients


Rahayu, Vita (2022) PERBANDINGAN MANIFESTASI NEURO-OFTALMIK DENGAN DERAJAT STADIUM KLINIS PADA PENDERITA KARSINOMA NASOFARING = The Comparison of Neuro-Ophthalmic Manifestations with Clinical Staging in Nasopharyngeal Carcinoma Patients. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C025182003_tesis_21-02-2023 COVER1.jpg

Download (282kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
C025182003_tesis_21-02-2023 BAB 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C025182003_tesis_21-02-2023 DP.pdf

Download (96kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C025182003_tesis_21-02-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 22 February 2025.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Pendahuluan : Karsinoma nasofaring merupakan keganasan tertinggi keempat di Indonesia. Lokasinya yang berdekatan dengan rongga orbita dapat menyebabkan keterlibatan orbita, termasuk manifestasi neuro-oftalmik yang sering ditemukan pada penderita karsinoma nasofaring stadium lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan manifestasi neuro-oftalmik dengan derajat stadium klinis penderita karsinoma nasofaring.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilakukan di RS Wahidin Sudirohusodo selama September – November 2022. Penderita karsinoma nasofaring yang telah ditegakkan diagnosis dan stadiumnya oleh sejawat THT-KL, dilakukan pemeriksaan neuro-oftalmik antara lain pemeriksaan visus, gerakan bola mata, proptosis, sensitifitas kornea, dan Sindrom Horner.
Hasil Penelitian : Dari 37 penderita, mayoritas berjenis kelamin laki-laki (78.4%) di sebaran usia 46-65 tahun, dengan insiden tertinggi pada stadium lanjut (3 dan 4). Hasil pemeriksaan manifestasi neuro-oftalmik menunjukkan data penurunan visus (29.7%), oftalmoplegia (54.1%), proptosis (2.7%), penurunan sensitifitas kornea (24.3%), dan Sindrom Horner (0.0%). Berdasarkan uji statistik Chi-square, perbandingan antara manifestasi neuro-oftalmik dengan derajat stadium klinis penderita karsinoma nasofaring tidak signifikan.
Kesimpulan : Manifestasi neuro-oftalmik dapat terjadi pada penderita karsinoma nasofaring di semua derajat stadium klinis, yang kemungkinan dapat disebabkan oleh infiltrasi sel tumor atau akibat sindrom paraneoplastik.

Kata Kunci : karsinoma nasofaring, manifestasi neuro-oftalmik

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: nasopharyngeal carcinoma, neuro-ophthalmic manifestations
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Penyakit Mata
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 28 Feb 2023 03:04
Last Modified: 28 Feb 2023 03:04
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/25354

Actions (login required)

View Item
View Item