Analisis Senyawa Bioaktif pada Kayu Simpur (Dillenia sp)

Tumbuhan mengandung berbagai jenis senyawa bioaktif yang berkhasiat sebagai obat. Kandungan senyawa bioaktif yang ada dalam tumbuhan disebut dengan fitokimia. Senyawa fitokimia berupa molekul-molekul kecil, bersifat spesifik (tidak semua organisme mengandung senyawa sejenis), mempunyai struktur yang bervariasi, setiap senyawa memiliki fungsi atau peranan yang berbeda-beda. Kandungan senyawa bioaktif pada tumbuhan sangat banyak, sehingga dapat dimanfaatkan dalam bidang farmakologi, diantaranya sebagai antioksidan, antibiotik, antikanker, antibakteri, antikoagulan darah, menghambat efek karsinogenik, selain itu senyawa bioaktif juga dapat dimanfaatkan sebagai antiagen pengendali hama yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis senyawa bioaktif yang terdapat pada kayu simpur (Dillenia sp). Masukkan 50 ml sampel ekstrak aseton dan metanol kayu simpur ke dalam labu destilasi 250 ml dan ditambahkan akuades 150 ml lalu didestilasi pada suhu 150C. Uap yang dihasilkan ditampung ke dalam labu destilasi 25 ml yang berisi cairan n-pentane sebanyak 10 ml. Setelah itu sampel dimasukkan menggunakan pipet isolat sebanyak 3 ml kemudian dimasukkan ke dalam vial GC-MS lalu diuji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ekstrak aseton kayu simpur terdapat 49 komponen senyawa bioaktif, kandungan senyawa yang terbanyak adalah senyawa asam heksadekanoat, ethyl ester. Pada ekstrak metanol kayu simpur terdapat 43 komponen senyawa bioaktif, kandungan senyawa yang terbanyak adalah senyawa Tri(2,4-di-tert-butylphenyl) phosphate.