UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP SALAH SATU BAKTERI BAU MULUT Porphyromonas gingivalis


PUTRANTO, M. HARIADI (2014) UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP SALAH SATU BAKTERI BAU MULUT Porphyromonas gingivalis. Skripsi thesis, Uniniversitas Hasanuddin.

[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
--mhariadipu-5169-1-14-m.ha-o.pdf

Download (598kB)

Abstract (Abstrak)

Porphyromonas gingivalis merupakan bakteri anaerob Gram negatif yang
tidak berspora (non-spore forming) dan tak punya alat gerak (non motile). Bakteri
ini berbentuk coccobacilli dengan panjang 0,5 – 2 μm. Porphyromonas gingivalis
dapat memetabolisme asam amino dan menghasilkan sejumlah metabolit atau
produk akhir, di mana metabolit tersebut bersifat toksik terhadap jaringan gingival
pada manusia. Selain itu berpengaruh terhadap perkembangan suatu penyakit
periodontal. Dan bila penyakit periodontal dibiarkan begitu saja maka salah satu
manifestasi yang dapat terjadi ialah bau mulut (halitosis). Menurut beberapa
penelitian yang telah dilakukan, temulawak (curcuma xanthorrhiza Roxb.)
mengandung berbagai macam zat antibakteri seperti flavonoid, saponin dan
xanthorrizol yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pengaruh ektrak
temulawak (curcuma xanthorrhiza Roxb.) terhadap bakteri penyebab bau mulut
Porphyromonas gingivalis. Jenis penelitian ini ialah eksperimental laboratorium.
Objek penelitian ialah Porphyromonas gingivalis diambil dari isolat murni di
laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Porphyromonas gingivalis di tanami biakan dalam 3 cawan petri kemudian di
reaksikan dengan konsentrasi ekstrak temulawak 25%,50%,75%,100% dan
kontrol positif doxycycline 30µg/ml lalu cawan petri diinkubasi pada suhu 370 C
selama 24 jam. Kemudian diukur zona hambatan disekitar paper disk. Data yang
diperoleh pada konsentrasi 25% dapat menghambat pertumbuhan Porphyromonas
gingivalis dengan rerata yaitu 5,86 mm. Uji ANOVA menunjukkan ada perbedaan
bermakna antara berbagai konsentrasi ekstrak temulawak (curcuma xanthorrhiza
Roxb.) terhadap pertumbuhan Porphyromonas gingivalis dengan nilai yang
signifikan (p<0.05). sedangkan uji LSD diperoleh perbedaan bermakna jika
dibandingkan dengan semua konsentrasi temulawak. Penelitian ini menunjukkan
pada konsentrasi 25% sudah dapat menimbulkan efek pada Porphyromonas
gingivalis dan juga semakin besar konsentrasi yang digunakan maka semakin
besar pula zona hambat terhadap bakteri.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Halitosis, Bakteri Porphyromonas gingivalis, ekstrak temulawak (curcuma xanthorrhiza Roxb.), efek antibakteri.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > Ilmu Kedokteran
Depositing User: sangiasseri abubakar
Date Deposited: 22 Feb 2023 02:49
Last Modified: 22 Feb 2023 02:49
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/25268

Actions (login required)

View Item
View Item