KESESUAIAN GAMBARAN MAGNETIC RESONANCE IMAGING DENGAN HASIL KULTUR UNTUK MEMBEDAKAN SPONDILITIS TUBERKULOSIS DENGAN PIOGENIK

Penelitian ini bertujuan mengetahui kesesuaian antara gambaran MRI
dengan hasil kultur sebagai standar baku emas untuk membedakan spondilitis
tuberkulosis dengan piogenik.
Metode penelitian yang digunakan bersifat potong lintang. Penelitian
dilaksanakan di instalasi Radiologi RS dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar
selama Januari-Maret 2014. Total sampel sebanyak 46 orang. Pengamatan
dilakukan terhadap MRI pasien spondilitis tuberkulosis dan piogenik yang
kemudian dikonfirmasi dengan hasil kultur pascaoperasi. Data dianalisis dengan
uji Mc Nemar.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara hasil
pemeriksaan MRI dan hasil kultur. Hal ini berarti MRI dapat dijadikan alat
diagnostik untuk membedakan spondilitis tuberkulosis dan piogenik dengan nilai
sensitivitas 86,5%, spesifitas 100%, dan akurasi 89,2%