ANALISIS YURIDIS TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN SANKSI PIDANA DENDA DALAM TINDAK PIDANA PELANGGARAN LALU LINTAS. (Studi Kasus Tahun 2009-2011 di Kabupaten Maros)

Penelitian ini bertujuan mengetahui penerapan sanksi pidana
denda dalam tindak pidana pelanggaran lalu lintas dan efektivitas sanksi
pidana denda dalam tindak pidana pelanggaran lalu lintas, dalam rangka
penanggulangan tindak pidana pelanggaran lalu lintas dan menciptakan
suasana tertib dalam berlalu lintas di Kabupaten Maros.
Penelitian ini dilaksanakan di Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres
Maros dan Pengadilan Negeri Maros. Data yang diperoleh adalah data
primer dan data sekunder melalui penelitian lapangan (field research)
dan penelitian kepustakaan (library research). Data yang diperoleh
kemudian dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sanksi pidana denda adalah
satu-satunya sanksi yang dijatuhkan oleh hakim di Pengadilan Negeri
Maros dalam memutuskan perkara pelanggaran lalu lintas. Sanksi
pidana denda tersebut dijatuhkan sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam Undang-Undang (selanjutnya disingkat UU) No. 22 Tahun 2009
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan dalam menentukan besar
kecilnya jumlah denda yang akan dijatuhkan hakim di Pengadilan Negeri
Maros di dasarkan pada pertimbangan sebagai berikut : Jenis
pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh pelaku, status sosial
ekonomi pelaku, pertimbangan pelaku patuh pada hukum atau tidak, dan
keterangan yang diberikan oleh terdakwa di persidangan.
Penerapan sanksi pidana denda dalam perkara pelanggaran lalu
lintas khususnya di Kabupaten Maros belum efektif untuk menekan atau
menanggulangi tindak pidana pelanggaran lalu lintas sebab tindak
pidana pelanggaran lalu lintas masih mengalami peningkatan salah satu
penyebanya adalah masih rendahnya jumlah sanksi pidana denda yang
dijatatuhkan. Sanksi pidana denda yang dikenakan terhadap para pelaku
tindak pidana pelanggaran lalu lintas tidak memberikan efek jerah
kepada para pelaku sehingga suasana tertib berlalu lintas masih sulit
untuk diwujudkan di Kabupaten Maros.