HUBUNGAN PELAKSANAAN 3M PLUS TERHADAP KEPADATAN LARVA Aedes aegypti di KELURAHAN TAMAMAUNG KECAMATAN PANAKKUKANG KOTA MAKASSAR

Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi karena gigitan nyamuk Aedes aegypti yang sering dijumpai di negara yang beriklim tropis. Jumlah kasus DBD di dunia pada tahun 2021 berdasarkan data yang diperoleh dari ECDC sebanyak 1.179.311 kasus, dimana jumlah kasus terkonfirmasi di Amerika sebanyak 496.382 kasus dengan 391 kematian Tujuan: Mengetahui hubungan pelaksanaan 3M PLUS terhadap kepadatan larva Ae. Aegypti di Kelurahan Tamamaung Kecamatan Panakkukang Kota Makassar. Metode: Desain penelitian menggunakan desain studi cross sectional. Besar sampel pada penelitian ini sebanyak 78 sampel dengan teknik pengambilan data yaitu purpossive sampling. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tamamaung Kecamatan Panakkukang Kota Makassar pada tanggal bulan Agustus - bulan September 2022 menggunakan teknik analisis data univariat dan bivariat. Pada penelitian ini, sampel terbagi mejadi dua kelompok terdiri dari masyarakat yang pernah mengalami atau pernah terjadi kasus DBD di rumahnya yaitu sebesar 26 rumah dan tetangga samping kiri dan kanan maksimal 100 meter dari rumah yang pernah terjadi kasus DBD. Hasil: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan sebanyak 51 rumah yang positif larva dan 27 rumah yang negatif larva. Tingkat pelaksanaan 3M Plus di Kelurahan Tamamaung belum maksimal, dimana dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 50 rumah yang belum melaksanakan 3M Plus dan 28 rumah yang sudah melaksanakan 3 Plus. Kesimpulan: Berdasarkan uji statistik menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p-value sebesar 0,000 yang menunjukkan ada hubungan antara pelaksanaan 3M Plus terhadap kepadatan larva Ae. Aegypti di Kelurahan Tamamaung. Sehingga disarankan kepada pihak Puskesmas Tamamaung untuk melakukan penyuluhan terkait PSN 3M Plus.