HUBUNGAN PELATIHAN K3, SHIFT KERJA, DAN PENGGUNAAN APD DENGAN KEJADIAN CEDERA BENDA TAJAM PADA MAHASISWA KLINIK FK UNHAS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR PERIODE 15 NOPEMBER 2012-18 MARET 2013


RAHAYU, IRMA (2014) HUBUNGAN PELATIHAN K3, SHIFT KERJA, DAN PENGGUNAAN APD DENGAN KEJADIAN CEDERA BENDA TAJAM PADA MAHASISWA KLINIK FK UNHAS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR PERIODE 15 NOPEMBER 2012-18 MARET 2013. Skripsi thesis, Uniniversitas Hasanuddin.

[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
--irmarahayu-5125-1-13-irma-2.pdf

Download (716kB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang: Rumah sakit merupakan pusat pelatihan tenaga
kesehatan yang menyediakan pelatihan tenaga kesehatan seperti mahasiswa
kedokteran yang turut terlibat aktif dalam proses pelayanan pasien. Cedera benda
tajam merupakan suatu hal yang umum terjadi di lingkungan pelayanan
kesehatan, terutama banyak dialami oleh mereka yang sedang menjalani pelatihan
seperti mahasiswa kedokteran yang umumnya belum terbiasa dengan kondisi
lapangan. Cedera ini dianggap sebagai suatu occupational hazard yang menjadi
resiko penyakit dapat tertular. Manajemen K3 merupakan suatu langkah untuk
mencegah dan mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
Metode Penelitian: Jenis penelitian yang dilakukan adalah survei analitik
dengan metode cross-sectional study. Hasil pengamatan peneliti di lapangan dan
jawaban responden menjadi data primer dari peneliti. Data primer yang
dikumpulkan diolah dengan menggunakan SPSS 16.00, kemudian disajikan dalam
bentuk tabel disertai narasi.
Hasil Penelitian: Jumlah responden sebanyak 97 orang, 72 (74.2%) orang
perempuan dan 25 (25.8%) orang laki-laki, responden yang paling banyak
berumur 23 tahun sebanyak 58 orang (59.8%), yang paling banyak pada stase
bedah sebanyak 32 orang (33%), dari 97 responden 53 orang diantaranya (54.6%)
pernah mendapatkan pelatihan K3 dan 44 orang (45.4%) menyatakan belum
pernah, 61 orang (62,9%) responden mengalami kejadian cedera benda tajam,
angka kejadian cedera benda tajam tertinggi pada saat shift malam sebanyak 47
insiden (48.5%), dan paling sering terjadi pada saat penggunaan alat medis
sebanyak 30 insiden (49.2%). Lokasi cedera yang paling banyak adalah tangan
kanan yakni sebesar 35 orang (57.4%), 49 responden (50.5%) diantaranya
menggunakan APD pada saat bekerja, jenis benda tajam yang paling banyak
mencatatkan terjadinya kejadian cedera adalah needle spoit sebanyak 25 insiden
(41%), sedangkan factor kejadian cedera paling banyak disebabkan oleh karena
bekerja secara terburu-buru sebanyak 24 (39.3%) insiden.
Berdasarkan uji statistik Chi Square, diperoleh hasil p-value sebesar 0,005
untuk analisis hubungan shift malam dengan kejadian cedera, p-value sebesar
0,000 untuk analisis hubungan pelatihan K3 dengan kejadian cedera, dan p-value
sebesar 0,025 untuk analisis hubungan penggunaan APD dengan kejadian cedera.
Dimana semua hasil p-value <0,05 sehingga semua H0 ditolak dan Ha diterima,
artinya ada hubungan antara pelatihan K3, shift kerja, dan penggunaan APD
dengan kejadian cedera benda tajam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > Ilmu Kedokteran
Depositing User: sangiasseri abubakar
Date Deposited: 16 Feb 2023 01:40
Last Modified: 16 Feb 2023 01:40
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/25129

Actions (login required)

View Item
View Item