HUBUNGAN WALKING EXERCISE DENGAN FLEKSIBILITAS PADA LANSIA DI TAMAN MACAN MAKASSAR

Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari proses
kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan berbagai organ fungsi,
dan sistem tubuh. Salah satu kemunduran fisiknya yaitu pada sistem
muskuloskeletal termasuk fleksibilitasnya. Harapan para lansia melakukan
olahraga dan aktivitas fisik untuk menjaga keadaan muskuloskeletalnya. Hal
tersebut yang menjadi latar belakang penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
adakah hubungan antara Walkig Exercise sebagai aktivitas fisik dengan
Fleksibilitas pada lansia.
Penelitian yang dilakukan berupa penelitian Cross Sectional. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang distribusi frekunsi Walking
Exercise pada lansia di Taman Macan Makassar, distribusi Tingkat Fleksibilitas
pada lansia di Taman Macan Makassar dan hubungan antara Walking Exercise
dengan Fleksibilitas pada lansia di Taman Macan Makassar. Penelitian dilakukan
di Taman Macan Makassar.
Hasil penelitian diketahui bahwa Lansia yang melakukan Walking Exercise di
Taman Macan Makassar, sebagian besar adalah laki-laki. Terbukti dari penelitian
yang dilakukan, 89% dari jumlah responden adalah laki-laki. Lansia yang
berumur 60 tahun keatas melakukan Walking Exercise setiap hari (7 kali /minggu)
di Taman Macan Makassar sebanyak 9 orang (90% dr jumlah responden berumur
60 tahun keatas). Sedangkan lansia yang berumur 45 – 59 tahun, rata-rata hanya
melakukan Walking Exercise 2 kali setiap minggu (78% dari jumlah responden
yang berumur 45 – 59 tahun). Lansia yang memiliki umur 45 – 59 tahun sebanyak
14 orang (50%) dan lansia yang 60 tahun keatas sebanyak 4 orang (14%).
Selebihnya memiliki otot yang kurang fleksibel. Walking Exercise yang dilakukan
oleh lansia di Taman Macan Makassar tidak mempengaruhi keadaan fleksibilitas
ototnya