PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA TERHADAP PERUBAHAN JUMLAH TROMBOSIT PADA PASIEN ANAK DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI BRSD LUWUK

yang salah satu manifestasi kliniknya yaitu terjadi penurunan jumlah trombosit. Pengobatan masih
bersifat suportif atau simptomatis karena belum adanya terapi spesifik terutama untuk meningkatkan
jumlah trombosit. Sari kurma mengandung protein, serat, glukosa, vitamin dan zat mineral yang penting
untuk metabolisme tubuh. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sari
kurma terhadap jumlah trombosit pada pasien anak dengan DBD.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode Pre eksperimental design dengan one group pre test-post
test design, instrumen yang digunakan adalah lembar observasi. Sampel pada penelitian ini berjumlah 25
anak yang dirawat hari pertama di BRSD Luwuk bulan Agustus 2013 yang menderita DBD berdasarkan
diagnosa Dokter, diambil sampel darah sebelum dan setelah intervensi. Dosis pemberian sari kurma
sesuai instruksi Dokter Spesialis Anak yaitu pasien dengan umur 1 tahun sampai 6 tahun 11 bulan
dosisnya 3x1/2 sdm dan pasien dengan umur 7 tahun sampai 15 tahun dosisnya 3x1 sdm. Uji statistik
yang digunakan adalah Uji T-berpasangan.
Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan rata-rata jumlah trombosit pada pasien anak dengan DBD sebelum
pemberian sari kurma yaitu 8.31 (SD 34340.113) dan setelah intervensi 1,98 (SD 41814.551) dengan
rata-rata jumlah trombosit yang mengalami peningkatan setiap hari yaitu hari pertama dengan nilai rata�rata 84400 µL, hari kedua 131760 µL, hari ketiga 197960 µL. Hasil uji T-berpasangan didapatkan p�value = 0.000
Kesimpulan dan Saran: Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh pemberian sari kurma yaitu dapat
meningkatkan jumlah trombosit pada pasien anak dengan DBD di BRSD Luwuk. Saran dari penelitian
ini yaitu perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut mengenai kegunaan sari kurma dengan sampel yang
lebih banyak.