KAJIAN SOSIOLOGI HUKUM TERHADAP PENERAPAN BUDAYA SIRI’ DALAM MEMUTUS PERKARA PIDANA BAGI MASYARAKAT BUGIS-MAKASSAR (Studi Kasus Putusan No.1408/Pid.B/2012/PN.Mks)

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hakim
menggunakan nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat
sebagai bahan pertimbangan dalam putusan dalam putusan No.
1408/Pid.B/2012/PN.Mks dan mengetahui urgensi penerapan budaya siri’ bagi
hakim dalam memutus perkara pidana khususnya terhadap masyarakat Bugis�Makassar.
Pada penelitian ini disimpulkan bahwa: (a) dalam putusan No.
1408/Pid.B/2012/PN.Mks, hakim tidak menggunakan nilai-nilai hukum dan rasa
keadilan yang hidup di dalam masyarakat sebagai salah satu pertimbangan,
khususnya yang sifatnya meringankan; (b) Penggunaan nilai-nilai hukum dan rasa
keadilan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dalam suatu pertimbangan
hakim adalah hal yang sangat penting terlebih dalam masyarakat Indonesia masih
banyak terdapat daerah-daerah yang masih memegang teguh adat-istiadat yang
hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakatnya. Berdasar pada
kesimpulan tersebut, penulis menyarankan agar: (a) dalam memutus perkara yang
disebabkan oleh tindakan yang berkaitan dengan siri’ terlebih yang sifatnya
menjatuhkan/melecehkan harga diri pelaku, semestinya hakim memasukkan unsur
pembelaan harkat dan martabat sebagai salah satu pertimbangan yang sifatnya
meringankan sanksi pidana pelaku. (b) Seharusnya hakim dalam mengambil
pertimbangan pada sebuah putusan, haruslah melihat secara kasuistis para pihak
dan perkara yang di tanganinya. Terlebih dalam perkara-perkara yang berkaitan
dengan perilaku yang tumbuh dan berkembang dalam adat-istiadat, sehingga tidak
mengabaikan nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang berkembang di masyarakat
dalam menerapkan hukum pada putusan pengadilan