Efek Pemberian Ekstrak Dan Tepung Daun Kelor Moringa Oleifera Selama Kehamilan Terhadap Stunting Dan Perkembangan Anak Sejak Usia 2-5 Tahun = The Effects Of Moringa Oleifera Extract And Powder During Pregnancy On Stunting And Development Of Children Aged 2-5 Years


Basri, Hasan (2022) Efek Pemberian Ekstrak Dan Tepung Daun Kelor Moringa Oleifera Selama Kehamilan Terhadap Stunting Dan Perkembangan Anak Sejak Usia 2-5 Tahun = The Effects Of Moringa Oleifera Extract And Powder During Pregnancy On Stunting And Development Of Children Aged 2-5 Years. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
K013191034_disertasi_07-11-2022 cover1.png

Download (120kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
K013191034_disertasi_07-11-2022 1-2.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
K013191034_disertasi_07-11-2022 dp.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
K013191034_disertasi_07-11-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 8 February 2025.

Download (6MB)

Abstract (Abstrak)

HASAN BASRI. Efek Pemberian Ekstrak dan Tepung Daun Kelor Moringa Oleifera Selama Kehamilan Terhadap Stunting dan Perkembangan Anak Sejak usia 2-5 tahun (Dibimbing oleh Veni Hadju dan Andi Zulkifli.).

Perbaikan gizi dengan pemberian kelor pada masa kehamilan merupakan salah satu upaya dalam menurukan prevalensi stunting. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efek ekstrak dan tepung daun kelor Moringa olefera terhadap status gizi dan perkembangan anak sejak usia 2-5 tahun.

Penelitian ini merupakan follow-up dari penelitian Randomized Control Trial with Double Blind yang dilakukan pada masa kehamilan. Penelitian dilaksanakan selama tiga tahun sejak 2019 di enam kecamatan di kabupaten Jeneponto. Subjek penelitian adalah anak dari ibu yang mendapatkan suplementasi GTK (Grup Tepung Kelor), GEK (Grup Ekstrak Kelor) dan GBF (Grup Besi Folat) pada masa kehamilan. Pengukuran perkembangan menggunakan KPSP (Kuesioner Preskrining Perkembangan) dan pengukuran biomarker terdiri dari pengukuran mikrobiota, kadar hemoglobin dan hepcidin anak.

Hasil penelitian menunjukkan prevalensi stunting pada ketiga kelompok signifikan berbeda dan paling rendah pada kelompok GEK (28.8%, 25.2% dan 21.4%, p<0.05; berturut-turut dari tahun pertama, kedua dan ketiga). Namun tidak ada perbedaan antar kelompok intervensi dan perkembangan anak. Disisi lain, penelitian ini menunjukkan perbedaan yang signifikan kuantitias Lactobacillus plantarum pada ketiga kelompok (6.881.23, 6.571.33 dan 5.941.34, p<0.05 berturut-turut GEK, GTK dan GBF) dan juga kadar hepcidin (1.850.7, 1.380.5 dan 0.90.8, p<0.000 berturut-turut GEK, GTK dan GBF). Analisis post hoc menunjukkan lebih baik pada kelompok GEK. Kami menyimpulkan pemberian ekstrak daun kelor pada ibu hamil memberi efek lebih baik terhadap penurunan prevalensi stunting sekaligus meningkatkan kuantitas lactobacillus dan kadar hepcidin.

Keywords : Ekstrak, Kelor, Stunting, Perkembangan, Mikrobiota.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Uncontrolled Keywords: Extract, Moringa, Stunting, Development, Microbiota
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 14 Feb 2023 06:56
Last Modified: 14 Feb 2023 06:56
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/24946

Actions (login required)

View Item
View Item