Apdin, Siti Chaerani Fatimah (2022) HUBUNGAN FAKTOR IKLIM DAN JEDA WAKTU (LAG TIME) TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KOTA MAKASSAR = The Relationship between Climate Factors and Lag Time on the Incidence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Makassar City. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
K011181513_skripsi_01-09-2022 cover1.jpg
Download (244kB) | Preview
K011181513_skripsi_01-09-2022 bab 1-2.pdf
Download (1MB)
K011181513_skripsi_01-09-2022 dapus.pdf
Download (582kB)
K011181513_skripsi_01-09-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 6 February 2025.
Download (4MB)
Abstract (Abstrak)
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang infeksinya disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Faktor lingkungan fisik yang dinamis seperti perubahan iklim dapat memengaruhi perkembangbiakan nyamuk vektor DBD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor iklim berupa suhu udara, curah hujan, hari hujan, kelembapan udara, lama penyinaran matahari serta jeda waktu dari masing-masing faktor iklim tersebut dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Makassar.
Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi. Data sekunder berupa agregat data bulanan dari kejadian DBD dan data pengamatan iklim, meliputi suhu udara, curah hujan, hari hujan, kelembapan udara dan lama penyinaran matahari selama lima tahun mulai Januari 2017 sampai Desember 2021 digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Uji korelasi Pearson antara variabel iklim dengan kejadian DBD dengan menggunakan tiga skenario waktu yakni tanpa jeda waktu (lag0), jeda waktu 1 bulan sebelumnya (lag1), dan jeda waktu 2 bulan sebelumnya (lag2) dianalisis dengan menggunakan software berbasis open source “R” dan “R Studio” versi 4.2.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variable iklim yang terdiri dari suhu udara, curah hujan, hari hujan, kelembapan udara dan lama penyinaran matahari pada jeda waktu 2 bulan sebelumnya (lag2) rata-rata memiliki korelasi yang signifikan dengan kekuatan hubungan ”sedang” (r= 0,35 – 0,51).
Jeda waktu (lag time) dari variabel iklim dapat digunakan sebagai sistem peringatan dini (early warning system) khususnya terhadap kejadian DBD. Informasi seperti ini akan sangat bermanfaat dalam penyusunan strategi pencegahan dan pengendalian penyakit menular terutama yang memiliki keterkaitan erat dengan faktor iklim.
Keywords : DBD, Iklim, Jeda Waktu
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | DHF, Climate, Lag Time |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 10 Feb 2023 03:01 |
Last Modified: | 10 Feb 2023 03:01 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/24798 |