FAKTOR PROGNOSIS TERJADINYA SYOK PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR


Wahyuni, Jelsinda Maria Tri (2020) FAKTOR PROGNOSIS TERJADINYA SYOK PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C011171051_skripsi COVER1.png

Download (200kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1 dan 2] Text (Bab 1 dan 2)
C011171051_skripsi 1-2.pdf

Download (795kB)
[thumbnail of Daftar pustaka] Text (Daftar pustaka)
C011171051_skripsi DP.pdf

Download (839kB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
C011171051_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang : Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang diakibatkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui Aedes spp. terutama Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit DBD masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Dengan manifestasi klinis yang sangat bervariasi, patogenesis yang kompleks, dan perbedaan serotipe virus pada daerah yang berbeda, akan sulit untuk memprediksi perjalanan penyakit DBD, apalagi dalam menilai apakah pasien akan menjadi syok atau syok berulang. Penilaian akurat terhadap risiko syok merupakan kunci penting menuju tatalaksana yang adekuat, mencegah syok, dan perdarahan.
Tujuan : Untuk mengetahui faktor prognosis terjadinya syok pada penderita Demam Berdarah Dengue khususnya yang pernah dirawat di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Metode : Penelitian retrospektif dengan menggunakan data sekunder dari hasil rekam medik pasien DBD RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Januari 2017-Juli 2020 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square.
Hasil : Dari 38 pasien yang memenuhi kriteria penelitian, 25 diantaranya (65,8%) laki-laki dan dengan usia 0-10 tahun sebagai kelompok terbanyak. Sebagian besar pasien (73,7%) dirawat setelah mengalami demam selama ≥4 hari. Hepatomegali terjadi pada 31,6% kasus, perdarahan saluran cerna 39,5%, nilai hematokrit ≥35% 65,8%, jumlah trombosit <50.000/mm3 68,4% dan jumlah leukosit 4.000-10.000/mm3 63,2%. Syok terjadi pada 15 pasien (39,5%). Hasil uji chi-square menunjukkan hepatomegali, perdarahan saluran cerna, dan jumlah trombosit adalah faktor prognosis yang paling berperan terhadap terjadinya syok dengan p value berturut-turut 0,002, 0,006, dan 0,008.
Kesimpulan : Hepatomegali, perdarahan saluran cerna, dan jumlah trombosit merupakan faktor prognosis terjadinya syok pada penderita DBD anak.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 23 Feb 2021 04:44
Last Modified: 23 Feb 2021 04:44
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/2476

Actions (login required)

View Item
View Item