Hubungan Kadar Laju Endap Darah (LED) dan C-Reaktive Prolein (CRP) sebagai Nilai Prediktor dalam Diagnosis Osteomielilis dengan Inleksi Kaki Pasien Diabetes Mellitus Tipe-2 (DM2) di RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo. Makassar. Indonesia


Jancung, Jancung (2023) Hubungan Kadar Laju Endap Darah (LED) dan C-Reaktive Prolein (CRP) sebagai Nilai Prediktor dalam Diagnosis Osteomielilis dengan Inleksi Kaki Pasien Diabetes Mellitus Tipe-2 (DM2) di RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo. Makassar. Indonesia. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of C045171007_skripsi_27-10-2022 cover1.png]
Preview
Image
C045171007_skripsi_27-10-2022 cover1.png

Download (140kB) | Preview
[thumbnail of C045171007_skripsi_27-10-2022 1-2.pdf] Text
C045171007_skripsi_27-10-2022 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of C045171007_skripsi_27-10-2022 dp.pdf] Text
C045171007_skripsi_27-10-2022 dp.pdf

Download (596kB)
[thumbnail of full text] Text (full text)
C045171007_skripsi_27-10-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2025.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang: Diabetes Mellitus Tipe-2 (DM2) merupakan penyakit yang dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi, salah satu komplikasi yang umum terjadi adalah kaki diabetes khususnya pada pasien osteomielitis. Beberapa parameter diketahui berkontribusi terhadap terjadinya kaki diabetes seperti Laju Endap Darah (LED) maupun C-Reactive Protein (CRP).

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan kadar LED dan CRP sebagai nilai prediktor dalam diagnosis osteomielitis dengan infeksi kaki pasien DM2.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian diagnostik dengan teknik pengambilan data potong lintang terhadap 67 rekam medis pasien dari Departemen Ilmu Bedah RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodho secara konsekutif selama periode Juni hingga Oktober 2020. Variabel yang dinilai pada penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin, Indeks Massa Tubuh (IMT), komorbiditas, durasi menderita diabetes, HbA1c, Laju Endap Darah (LED), C-Reaktif Protein (CRP), dan osteomielitis. Data dianalisis dengan SPSS versi 20 untuk Windows.

Hasil: Terdapat perbedaan bermakna kadar LED (96,00 (79,00-115,00) vs 67,50 (22,00-88,00 mm/jam; p=0,000), prokalsitonin (16,04 (0,05-42,03 vs 30,17 (0,21-56,08) ng/mL; p=0,003), dan jenis kelamin perempuan (72,00% vs 28,00%; p=0,022) baik pada kelompok osteomielitis dan non-osteomielitis. Dari hasil analisis kurva ROC didapatkan parameter dengan hasil bermakna adalah LED (Cut-Off: 83,75 mm/jam; p=0,000) dan prokalsitonin (Cut-Off: 19,72 ng/mL; p=0,003) dalam penegakakan diagnosis osteomyelitis pada pasien DM2.

Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang bermakna dari segi nilai LED dan kadar prokalsitonin antara kelompok pasien DMT2 dengan osteomielitis dan tanpa osteomielitis. Dari ketiga parameter penanda inflamasi yakni CRP, LED dan prokalsitonin, nilai LED diketahui memiliki akurasi paling tinggi sebagai prediktor terjaidnya osteomielitis

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Bedah
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 06 Feb 2023 07:11
Last Modified: 06 Feb 2023 07:11
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/24663

Actions (login required)

View Item
View Item