Nurdin, Nirmayana (2023) PERUBAHAN HISTOPATOLOGI SISTEM RESPIRASI IKAN MEDAKA SULAWESI (Oryzias celebensis) AKIBAT KONTAMINASI AMOXICILLIN. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C031181312_skripsi_21-10-2022 cover1.png
Download (140kB) | Preview
C031181312_skripsi_21-10-2022 1-2.pdf
Download (881kB)
C031181312_skripsi_21-10-2022 dp.pdf
Download (471kB)
C031181312_skripsi_21-10-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2025.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Ikan medaka (Oryzias Celebensis) merupakan salah satu ikan khas Sulawesi. Ikan medaka (Oryzias celebensis) merupakan ikan non-konsumsi atau ikan hias. Ikan medaka juga merupakan hewan coba yang digunakan oleh para peneliti di dunia untuk studi di berbagai bidang ilmu pengetahuan, terutama biologi dan kedokteran (Fahmi et al., 2015). Dari berbagai hasil eksplorasi para peneliti menunjukkan bahwa Sulawesi memiliki endemisme yang sangat tinggi dari keluarga ikan Adrianichtyidae sehingga dalam proses migrasinya sangatlah kurang. Dari berbagai penelitian juga didapatkan bahwa jenis ikan medaka merupakan ikan uji coba atau ikan model dalam dunia penelitian, dan di sisi lain para ilmuwan dari negara lain pun telah menjadikan perairan Indonesia sebagai lokasi tujuan yang strategis untuk melakukan penelitian ikan medaka. Amoxicillin merupakan sebuah antibiotik yang banyak dijadikan limbah dan kemudian dibuang kelautan yang dimana dapat mempengaruhi dan bisa jadi mematikan apabila terpapar kepada ikan-ikan baik ikan air tawar ataupun ikan air asi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif hasil penelitian yang didapatkan dalam penelitian ini adalah, aampel ikan medaka (Oryzias celebensis) menunjukkan adanya tanda-tanda kontaminasi dari amoxicillin yang dibuktikan dengan hasil histopatologi yang diamati dari hari ke-0, hari ke-4, dan hari ke-8. Histopatologi yang terjadi pada organ insang medaka adalah berupa deskuamasi lamella sekunder, hemoragic dengan disertai infiltrasi sel radang pada hari ke-8 pengamatan dan pada kelompok dengan pemberian dosis 10 mg/l. Namun pada kelompok dengan pemberian dosis 50 mg/l pada hari ke-8 inti sel lamella sekunder sudah sulit dievaluasi dikarenakan hyperplasia yang terjadi disertai dengan perubahan bentuk lamella-lamella yang sudah berubah dan tidak sesuai dengan kondisi normal.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter Hewan |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 06 Feb 2023 00:44 |
Last Modified: | 06 Feb 2023 00:44 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/24620 |