Pengaruh Pemberian Propolis Terhadap Profil Histopatologi Jantung Tikus Putih Jantan Yang Diinduksi Dexamethasone

Dexamethasone merupakan salah satu obat golongan kortikosteroid yang masuk ke dalam kelompok glukokortikoid sintetik. Kortikosteroid merupakan hormon yang diproduksi oleh tubuh pada bagian korteks dari kelenjar adrenal. Dexamethasone mempunyai potensi antiinflamasi yang sangat kuat. Penggunaan obat ini secara terus menerus dapat menyebabkan gangguan pada sistem organ salah satunya organ jantung. Propolis memiliki beberapa sifat biologis dan farmakologis seperti imunomodulator, antimikroba, antiinflamasi dan antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas sehingga memberikan efek protektif pada organ salah satunya organ jantung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek profektif dari propolis terhadap gambaran kerusakan sel. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus putih jantan yang berjumlah
25 ekor kemudian dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok kontrol negatif (P01) yang hanya diberi pakan standar tanpa pemberian propolis dan dexamethasone, kelompok kontrol positif (P02) yang hanya diinjeksikan dexamethasone 1 mg/kg BB, kelompok P1 dengan perlakuan propolis 0,1 ml/ekor dan dexamethasone 1 mg/kg BB, kelompok P2 dengan perlakuan propolis 0,15 ml/ekor dan dexamethasone 1 mg/kg BB serta kelompok P3 dengan perlakuan propolis 0,2 ml/ekor dan dexamethasone 1 mg/kg BB. Penelitian ini dilakukan selama 14 hari dan pengambilan sampel organ untuk pembuatan sampel histopatologi yang kemudian akan diamati. Analisis data yang digunakan yaitu analisis data Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney dan untuk pembacaan datanya digunakan SPSS versi 26 untuk mengetahui pengaruh signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian propolis dengan dosis 0,1 mg/kg BB, 0,15 mg/kg BB dan 0,2 mg/kg BB memberikan efek protektif terhadap kerusakan organ jantung pasca diinduksi dexamethasone.