ANALISIS PEMANFAATAN FLY ASH HASIL PEMBAKARAN BATUBARA PLTU TERHADAP UPAYA PENETRALAN AIR ASAM TAMBANG (AAT) BATUBARA DI KECAMATAN PALARAN KOTA SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempertimbangkan persepsi penduduk Jln.Kopi Palaran mengenai upaya pengelolaan limbah cair air asam tambang, (2) alternatif pemanfaatan air asam tambang dapat dilakukan dengan menetralkan air asam tambang dengan Fly Ash sebagai bahan penetral, (3) menganalisis kandungan mineral Fly Ash sebagai penetral air asam tambang. Fly Ash merupakan limbah pembakaran batubara pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan telah keluar dari daftar limbah Bahan Berbahaya dan beracun (B3) sejak tahun 2021.
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan mixed method yaitu penelitian yang mengombinasikan atau mengasosiasikan bentuk pendekatan kualitatif yang menganalisis persepsi masyarakat mengenai dampak yang ditimbulkan oleh lubang pasca tambang dan metode pendekatan kuantitatif untuk menganalisis pemanfaatan fly ash (limbah PLTU) sebagai penetral air asam tambang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penduduk Jln. Kopi Palaran menyatakan kebersediaan untuk berkerjasama dengan pemerintah ataupun dengan lembaga terkait dalam pemanfataan air asam tambang pada lubang pasca tambang batubara yang berada disekitar pemukiman mereka. Penduduk sangat mendukung upaya pemanfaatan air asam tambang dengan melakukan penetralan menggunakan Fly Ash sebagai bahan penetral. (2) Dengan 25 g Fly Ash pada 1000 ml air asam tambang dapat menetralkan pH menjadi 8,76, menurunkan kadar logam Mn menjadi 0,38 mg/L dan TDS 379 mg/L dari kadar maksimal yang diperbolehkan adalah 500 mg/L. (3) Fly Ash dapat dijadikan alternatif bahan penetral air asam tambang karena menunjukkan reaktifitas yang tinggi terhadap air asam dan hasil uji XRF menunjukkan adanya unsur Ca atau Kalium yang merupakan alkali tanah sebesar 19,82% menjadikan Fly ash memiliki sifat alkalinitas dan penetral asam.