AKRILAT DAN METAKRILAT SEBAGAI FAKTOR PENCETUS DERMATITIS KONTAK ALERGI (DKA) : SEBUAH KAJIAN LITERATUR LITERATURE REVIEW


Bandu, Nursyam (2020) AKRILAT DAN METAKRILAT SEBAGAI FAKTOR PENCETUS DERMATITIS KONTAK ALERGI (DKA) : SEBUAH KAJIAN LITERATUR LITERATURE REVIEW. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of sampul]
Preview
Image (sampul)
C011171036_skripsi cover1.png

Download (170kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
C011171036_skripsi 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of dapus] Text (dapus)
C011171036_skripsi dapus.pdf

Download (285kB)
[thumbnail of full teks] Text (full teks)
C011171036_skripsi--------.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang: Dermatitis kontak alergi (DKA) merupakan suatu proses inflamasi pada kulit akibat alergen tertentu. Saat ini, kejadian DKA banyak dihubungkan pada produk yang mengandung akrilat dan metakrilat. Akrilat dan metakrilat adalah monomer yang mengandung gugus akril yang masing-masing berasal dari asam (met)akrilat. Banyaknya produk yang mengandung (met)akrilat serta kerentanan setiap individu yang beragam menjadikan setiap individu yang terpapar bahan-bahan tersebut memiliki faktor resiko tinggi mengalami DKA. Metode: Literature Review ini disusun menggunakan metode studi pustaka dengan mengumpulkan referensi yang valid mengenai (met)akrilat, DKA, dan hubungannya dengan penyakit akibat kerja. Hasil: Alergen (met)akrilat yang paling sering menunjukkan hasil yang positif dalam penelitian adalah 2-hidroksietil metakrilat (2-HEMA), etilen glikol dimetakrilat (EGDMA), 2-hidroksipropil metakrilat (2-HPMA), hidroksietil akrilat dan tetrahidrofurfuryl metakrilat (THFMA). Pekerjaan yang terhubung secara langsung terhadap (met)akrilat sebagai pencetus DKA adalah ahli kecantikan/ teknisi kuku, perawat gigi, teknisi listrik, penata rambut, dan pekerja paruh waktu yang berhubungan dengan alat kosmetik ataupun kesehatan gigi. Kesimpulan: 2-hidroksietil metakrilat (2-HEMA) merupakan golongan akrilat yang paling banyak menghasilkan reaksi sensitivitas positif terhadap uji tempel yang dilakukan. Didapatkan bahwa reaksi positif DKA akibat (met)akrilat lebih banyak dialami oleh pasien wanita dan sangat berhubungan dengan jenis pekerjaan yang memiliki tingkat paparan terhadap (met)akrilat yang tinggi yaitu ahli kosmetik, seniman kuku palsu, dan praktek kesehatan gigi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: - Nurhasnah
Date Deposited: 23 Feb 2021 03:03
Last Modified: 06 Nov 2024 04:33
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/2460

Actions (login required)

View Item
View Item