KARAKTERISTIK TERAPI ANTIBIOTIK PASIEN URETRITIS GONORE DI BALAI KESEHATAN KULIT, KELAMIN DAN KOSMETIKA MAKASSAR DENGAN RUMAH SAKIT LABUANG BAJI PERIODE JANUARI-JUNI 2018


PAMUNGKAS, RIFQI RAMDHANI DWI (2020) KARAKTERISTIK TERAPI ANTIBIOTIK PASIEN URETRITIS GONORE DI BALAI KESEHATAN KULIT, KELAMIN DAN KOSMETIKA MAKASSAR DENGAN RUMAH SAKIT LABUANG BAJI PERIODE JANUARI-JUNI 2018. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of sampul]
Preview
Image (sampul)
C11115038_skripsi cover1.png

Download (114kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
C11115038_skripsi 1-2.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of dapus] Text (dapus)
C11115038_skripsi dapus.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of full teks] Text (full teks)
C11115038_skripsi--------.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang: Penyakit menular seksual (PMS) adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit atau jamur, yang penularannya terutama melalui hubungan seksual dari seseorang yang terinfeksi kepada mitra seksualnya. Salah satu penyakit menular seksual yang angka kejadiannya cukup tinggi adalah penyakit uretritis gonore. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang karakteristik terapi antibiotik pasien uretritis gonore di Balai Kesehatan Kulit, Kelamin dan Kosmetika Makassar dan Rumah Sakit Labuang Baji Makassar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa antibiotik yang digunakan dalam penanganan uretritis gonore di Balai Kesehatan Kulit, Kelamin dan Kosmetika Makassar adalah sefiksim, azitromisin, levofloksasin dan ciprofloksasin. Dan yang digunakan di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar adalah azitromisin dan doksisiklin. Kesimpulan: Pengobatan antibiotic yang paling banyak digunakan di Balai Kesehatan Kulit, Kelamin dan Kosmetika Makassar adalah penggunaan sefiksime 400mg yang diberikan satu kali sehari dengan jumlah 6 kasus (38%). ciprofloksasin 500mg yang diberikan sekali dalam sehari sebanyak 6 pasien (38%), Kombinasi sefiksim 200mg dua kali sehari dan azitromisin 500mg dua kali sehari diberikan selama satu minggu sebanyak 3 pasien (19%), dan levofloksasin 500mg yang diberikan sekali dalam sehari sebanyak 1 pasien (6%). Sedangkan di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar adalah penggunaan kombinasi doksisikli 100mg dua kali sehari dan azitromisin 1gr dua kali sehari sebanyak 2 kasus (67%), dan azitromisin 1gr diberikan sekali dalam sehari sebanyak 1 kasus (33%).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
Depositing User: - Nurhasnah
Date Deposited: 23 Feb 2021 01:24
Last Modified: 23 Feb 2021 01:24
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/2458

Actions (login required)

View Item
View Item