Narasi Berebut Ummat: Konstruksi Wacana Mengenai Politik Identitas ‘ke-islam-an’ pada Pemilihan Presidan Tahun 2019 di Sosial media di Indonesia


Ismail, Ahmad (2023) Narasi Berebut Ummat: Konstruksi Wacana Mengenai Politik Identitas ‘ke-islam-an’ pada Pemilihan Presidan Tahun 2019 di Sosial media di Indonesia. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of E023181001_disertasi_24-01-2023 cover1.png]
Preview
Image
E023181001_disertasi_24-01-2023 cover1.png

Download (58kB) | Preview
[thumbnail of E023181001_disertasi_24-01-2023 1-2.pdf] Text
E023181001_disertasi_24-01-2023 1-2.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of E023181001_disertasi_24-01-2023 dp.pdf] Text
E023181001_disertasi_24-01-2023 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of full text] Text (full text)
E023181001_disertasi_24-01-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2025.

Download (8MB)

Abstract (Abstrak)

Ahmad Ismail. Narasi Berebut Ummat: Konstruksi Wacana Mengenai Politik Identitas ‘ke-islam-an’ pada Pemilihan Presidan Tahun 2019 di Media sosial di Indonesia. (Dibimbing oleh Prof. Dr. Pawennari Hijjang, MA; Prof. Dr. Andi Alimuddin Unde, M.Si; Dr. Tasrifin Tahara, M.Si).

Penelitian ini menggambarkan tentang elaborasi relasi antara berbagai praktik narasi yang hadir bernuansa berebut ummat melalui mediasi ruang publik digital, dan melihat implikasinya dalam logika “menghadirkan” identitas bagi dua kelompok pendukung capres tahun 2019 di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menggambarkan sejarah dan narasi gerakan islam yang dibangun di ruang publik digital, dan (2) Menganalisis public counter public diruang digital dalam memperebutkan suara ummat. Signifikansi penelitian ini adalah diharapkan dapat memberikan sumbangan tentang etnografi digital.

Penelitian ini menggunakan pendekatan “Netnografi” yang diperkenalkan oleh Robet Kozinets. Penelitian menekankan pada aspek penelitian lapangan dengan menempatkan media sosial sebagai arena sirkulasi wacana yang berlangsung terus menerus dalam interaksi sosial yang intens dari berbagai individu dan kelompok. Dasar utama metode penelitian Netnografi adalah etnografi. Dimana etnografi berupaya untuk mengungkap “makna” dalam setiap komunitas atau kelompok budaya (Geertz, 1973). Netnografi pada prinsipnya juga akan berupaya mengungkap “makna” dalam setiap kelompok budaya atau komunitas (Kozinets, 2010). Basis analisis data netnografi sangat bergantung pada big data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Gerakan islam di ruang publik sudah dimulai pada era pra-kemerdekaan hingga era demokrasi saat ini. Berbagai macam dimanika yang terjadi pada pada gerakan islam di Indonesia pada masa ke masa menunjukkan gerakan islam menjadi bagian penting dalam pembentukan konstitusi negara maupun kehidupan sosial budaya di Indonesia. Masuknya era ruang publik digital, negara kemudian bertransformasi menjadi the democration state, dimana arus-arus wacana tentang islam di ruang publik digital menjadi liar dan tidak terkendali berkontribusi dalam wacana-wacana politik di Indonesia. (2) narasi tentang keummatan dalam pilpres tahun 2019 menimbulkan public counter public dalam ruang publik digital, khususnya di media sosial. Narasi siapa yang lebih islami, menjadi ramai diperbincangkan yang dapat membentuk opini dan perilaku politik yang berbeda-beda. Hal ini menimbulkan polarisasi yang tajam antara kedua kubu pendukung Pro-Jokowi dan Pro-Prabowo pada tahun 2019.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 24 Jan 2023 07:15
Last Modified: 24 Jan 2023 07:15
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/24530

Actions (login required)

View Item
View Item