Potensi Penggunaan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Akar Bambu Untuk Pengendalian Colletotrichum sp. Penyebab Antraknosa Pada Cabai Merah = Potential Use of Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Bamboo Roots for the Control of Colletotrichum sp. Causes of Anthracnose in Red Chili


Attahira, Sal Sabila (2022) Potensi Penggunaan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Akar Bambu Untuk Pengendalian Colletotrichum sp. Penyebab Antraknosa Pada Cabai Merah = Potential Use of Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Bamboo Roots for the Control of Colletotrichum sp. Causes of Anthracnose in Red Chili. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
G011181108_skripsi_cover1.jpg

Download (235kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
G011181108_skripsi_bab 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
G011181108_skripsi_dp.pdf

Download (602kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
G011181108_skripsi_25-04-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 18 January 2025.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Cabai merah merupakan salah satu komoditi sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia baik sebagai bumbu dapur maupun pelengkap makanan. Namun, tingkat produksi cabai merah masih berfluktuasi. Salah satu penyebabnya yakni adanya serangan patogen Colletotrichum sp. penyebab penyakit antraknosa. Salah satu alternatif yang dapat diapliksikan untuk mengendalikan penyakit ini adalah Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan waktu aplikasi PGPR terhadap kejadian dan keparahan penyakit antraknosa dan sebagai agens hayati terhadap pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman cabai merah. Penelitian ini menggunakan percobaan rancangan acak kelompok, yang terdiri atas sembilan perlakuan waktu aplikasi PGPR pada benih sehat dan benih terinfeksi Colletotrichum sp. dengan konsentrasi 15 ml/1 dan dosis 300 ml/tanaman. Aplikasi PGPR dilakukan untuk menguji kemampuan PGPR dalam menghambat pertumbuhan Colletotrichum sp. Peubah pengamatan meliputi jumlah daun, tinggi tanaman, jumlah buah, berat basah produksi, kejadian dan keparahan penyakit. Pengaplikasian PGPR pada benih sehat dapat memacu pertumbuhan daun lebih baik dibandingkan aplikasi PGPR pada benih terinfeksi Colletotrichum sp. Sementara, aplikasi PGPR yang intensif kurang berpengaruh tehadap pertambahan tinggi tanaman cabai merah dibandingkan dengan perlakuan aplikasi PGPR pada perendaman benih dan satu kali aplikasi setelah tanam. Aplikasi PGPR dengan konsentrasi 15 ml/1 liter air sebanyak 300 ml/tanaman memberikan pengaruh yang sangat baik pada jumlah buah dan berat basah buah tanaman cabai merah. Berdasarkan hasil penelitian ini, pengaplikasian PGPR pada 7, 14, 28, 42, 56 dan 70 HST memberikan hasil panen terbaik serta mampu menekan kejadian dan keparahan penyakit antraknosa.

Keywords : PGPR, antraknosa, Colletotrichum sp., cabai merah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: PGPR, anthracnose, Colletotrichum sp., red chili
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Pertanian > Ilmu Hama dan Peny. Tumbuhan
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 03 Feb 2023 01:57
Last Modified: 03 Feb 2023 01:57
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/24492

Actions (login required)

View Item
View Item