EKSISTENSI PENYELESAIAN SENGKETA SECARA ADAT DALAM WILAYAH MASYARAKAT HUKUM ADAT AMMATOA KAJANG

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami eksistensi penyelesaian sengketa tanah secara adat di masyarakat hukum adat ammatoa kajang dan kekuatan hasil keputusan yang diputuskan dalam penyelesaian sengketa tanah secara adat di masyarakat hukum adat ammatoa kajang.
Tipe penelitian ini adalah penelitian hukum empiris (empirical legal research). Penelitian dilakukan pada Kawasan Adat Ammatoa Desa Tana Toa, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Dari populasi tersebut maka ditarik sampel untuk memudahkan penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Penyelesaian sengketa tanah secara adat kajang masih digunakan atau eksis dalam masyarakat hukum adat ammatoa kajang. Hal ini dibuktikan dengan peradilan adat Ammatoa Kajang yang hingga sekarang masih ada dan masih hidup dalam kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat di Desa Tana Toa Kajang dan dalam konstitusipun juga telah ditegaskan mengenai pengakuan negara terhadap masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya; 2) Kekuatan hasil keputusan dalam penyelesaian sengketa tanah secara adat di masyarakat hukum adat ammatoa memiliki kekuatan magis-religius yaitu masyarakat percaya tentang adanya sesuatu yang bersifat sakral. Adanya sanksi spiritual yang akan diterima apabila diantara mereka ada yang tidak terima dengan hasil keputusan tersebut. Selain itu hasil keputusan penyelesaian sengketa secara ada sifatnya mengikat bagi para pihak yang bersengketa dan final, sehingga tidak dapat digugat kembali baik itu melalui peradilan adat maupun peradilan umum.